Peringatan hari santri nasional pada 22 Oktober diharapkan dapat menjadi semangat bagi berbagai pihak untuk mendorong pengembangan ekonomi syariah di Provinsi Jambi baik melalui kemandirian ekonomi pesantren maupun pengembangan industri halal.
Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Jambi, Prof Suaidi yang juga merupakan Rektor UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi ini pada Jumat (22/10) mengatakan, pihaknya mendorong percepatan pengembangan ekonomi syariah melalui berbagai kerjasama yang mengarah pada program-program pencapaian tersebut. Potensi pengembangan ekonomi syariah dapat dilakukan melalui berbagai program seperti kemandirian ekonomi pesantren. Diakuinya, saat ini untuk pengembangan kemandirian ekonomi pesantren dibutuhkan dukungan yang kuat salah satunya dari lembaga keuangan syariah yang diharapkan dapat menjalin kerjasama strategis dengan pesantren.
"Hal ini sejalan dengan pernyataan Menteri yang mengatakan ketika pesantren ke depannya harus menyatukan aspek sains dan agama menjadi satu kesatuan tak terpisahkan termasuk dalam hal ini bidang ekonomi, MES mendorong itu caranya bagaimana ke depannya harus lebih banyak jangkauan perbankan maupun lembaga keuangan syariah lainnya bisa bekerjasama dengan pesantren,"katanya.
Dorongan pada program kemandirian ekonomi pesantren dikatakannya dapat dilakukan oleh perbankan syariah maupun lembaga keuangan syariah lainnya melalui permodalan. Kemandirian ekonomi pesantren dapat menghasilkan wirausahawan dari kalangan santri yang mampu mengelola unit usaha di pesantren. Untuk membangun itu semua dibutuhkan akses permodalan. Kemandirian ekonomi pesantren akan mendorong pengembangan diri bagi para alumni dan santri untuk mengembangkan bisnis bernuansa syariah.
Jangkauan lembaga keuangan syariah pada pesantren diharapkan tidak saja terbatas di kawasan perkotaan. Dikatakannya, kehadiran pesantren di kawasan pedesaan juga harus dilibatkan sehingga adanya pemerataan. Selain mampu melahirkan wirausaha dari kalangan santri, pendampingan kemandirian ekonomi pesantren melalui unit usaha yang dikelola santri juga membawa dampak pada sektor lainnya seperti dapat membantu penurunan angka kemiskinan serta menjadikan pesantren sebagai pusat ekonomi bagi sekitarnya.
"Kami harap ini jangkauannya tidak saja yang di Kota, di desa juga karena banyak pesantren di desa-desa. Pesantren itu santrinya ribuan, belum lagi ada orang tua santri. Kalau kita bisa mensuport itu maka dampaknya besar sekali bukan saja santri dan alumni tapi bagi masyarakat sekitarnya. Apabila bisnis syariah itu mulainya dari bawah, maka dampaknya dahsyat,"jelasnya .
Strategi lain yang perlu diperhatikan dalam menciptakan akselerasi kemandirian ekonomi ini adalah meningkatkan skill santri. Terkait upaya ini membutuhkan sinergi dari berbagai pihak seperti lembaga keuangan syariah yang dapat melaksanakan pelatihan dan pendampingan untuk melakukan aktivitas perekonomian sendiri.
"Persoalannya harus disuport dengan modal. Kalau pesantren sejauh ini sudah mampu menjalankannya fungsinya, kalau mau masif harus disuport. Pemerintah, lembaga keuangan syariah termasuk dengan peringatan hari santri yang tentunya melalui itu memungkinkan lembaga terkait mengambil langkah itu. Di pesantren terhimpun ribuan orang sehingga menjangkaunya lebih mudah,"tegasnya.
Pengembangan ekonomi syariah tidak terbatas hanya dengan menciptakan kemandirian ekonomi melalui pesantren yang melahirkan santripreneur namun MES Provinsi Jambi juga mendukung pengembangan industri halal di Provinsi Jambi. Prof. Suaidi menjelaskan , MES bersama dengan UIN STS Jambi melalui Pusat Kajian dan Layanan Produk Halal Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Thaha Saifuddin Jambi mendorong penguatan kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melalui sertifikasi halal produk UMKM.
"Mes mendorong UMKM halal bekerjasama dengan UIN STS Jambi juga Bank Indonesia untuk menciptakan industri halal pada UMKM,"ungkapnya.
Dirinya menegaskan saat ini pihaknya mendorong pemerintah untuk membuat kebijakan berupa roadmap terkait target jumlah UMKM yang memiliki sertifikat halal termasuk juga roadmap dengan mensuport kehadiran lembaga keuangan syariah diwilayah-wilayah yang belum terjangkau di Provinsi Jambi.