Husnia, salah seorang pelaku usaha pariwisata di kawasan Percandian Muara Jambi di Kabupaten Muarojambi Provinsi Jambi, masih setia menjalankan usaha persewaan sepeda angin untuk berkeliling candi itu.
"Saya mulai usaha ini pada tahun 2012 dan sekarang sudah 9 tahunan," kata Husnia, Senin.
Namun belakangan setelah pemberlakuan PPKM turun ke level dua pendapatannya mulai stabil seperti biasanya.
"Kalo dulu saat kunjungan ditutup karena COVID-19, penghasilan tidak ada karena penghasilan saya emang dari sepeda ini," ujarnya.
Tapi setelah di buka dan diberlakukan PPKM level dua pengunjung sudah mulai ramai lagi, dan pendapatannya berangsur pulih.
Candi Muara Jambi ini juga merupakan salah satu kompleks candi yang terluas di Asia Tenggara yang terletak di Desa Muara Jambi, Kecamatan Muaro Sebo.
Di dalam kawasan Candi Muara Jambi ini terdapat beberapa warga yang menyewakan jasa sepeda bagi pengunjung yang ingin mengelilingi kawasan situs percandian.
Sepeda sewaan yang ditawarkan lebih beragam lagi pilihannya sesuai dengan jenis sepeda yang diminati pengunjung.
Husnia salah satu penyedia jasa penyewaan sepeda mengatakan bahwa sejak diberlakukan PPKM level dua pendapatannya sekarang sudah mulai membaik.
Wanita ini mengaku sudah sembilan tahun sebagai penyedia jasa penyewaan sepeda di kawasan komplek Candi Muara Jambi jumlah sepeda yang sediakan untuk di sewa sekitar 50 unit.
"Untuk harga sewa sepeda disini beda beda, mulai dari Rp10 ribu sampai Rp20 ribu sepuasnya," ujarnya Husnia.
"Tapi untuk hari hari besar seperti Idul Fitri, tahun baru itu di hitung perjam sampai Rp25 ribu, tergantung jenis sepedanya juga," sambungnya.
Cara penyewaan yang dilakukan Husnia dengan cara menawarkan kepada pengunjung yang melewati tempat penyewaan sepeda.
Husnia menyebutkan bahwa semenjak banyak penyewa sepeda di kawasan Komplek Candi Muara Jambi, pengunjung semakin ramai.
“Pengunjung biasanya datang hari Sabtu dan Minggu kadang bisa dapetin Rp400 ribu sampai Rp500 ribu , tapi kalo hari hari biasa mungkin cuma Rp100 ribu,” terangnya.