Jakarta (ANTARA) - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) terus memperkuat kolaborasi antara kampus dan desa dalam rangka percepatan pembangunan desa.
"Prinsip pembangunan desa pasti melibatkan banyak pihak, dari warga desa sampai pada supradesa. Banyak hal yang bisa dilakukan antara perguruan tinggi dan Kementerian, maka sinergi itu perlu," kata Mendes PDTT saat menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Universitas Sunan Giri (UNSURI) Surabaya, Senin.
Baca juga: 84 perguruan tinggi tergabung dalam Pertides
Ia menyampaikan Kemendes PDTT dengan segala keterbatasannya tidak mungkin mampu membangun desa sendirian. Oleh karenanya, dibutuhkan peran kampus, utamanya di sektor pendampingan dan peningkatan kualitas SDM di desa.
Menurutnya, kolaborasi kampus dan desa penting untuk mempercepat capaian arah pembangunan desa yang tertuang dalam SDGs Desa.
"Saat ini kita sudah punya yang namanya arah pembangunan desa, yaitu SDGs Desa," tuturnya.
Terkait penandatangan MoU itu, Mendes PDTT mengharapkan UNSURI turut memperkuat program-program lain, seperti pengembangan desa wisata atau pengembangan potensi BUM Desa.
"Dengan adanya nota kesepahaman itu, otomatis UNSURI Surabaya resmi bergabung dengan Perguruan Tinggi untuk Desa (Pertides), sebuah forum tingkat kampus di bawah naungan Kemendes PDTT dalam mendukung pembangunan desa," katanya.
Baca juga: UIN Sunan Ampel digandeng Mendes PDTT berdayakan masyarakat desa
Baca juga: Kemendes PDTT mendorong pemerintah daerah memutakhirkan data SDGs desa
Sementara itu, Rektor UNSURI Surabaya Sudja'i mengaku terhormat mendapat kepercayaan Kemendes PDTT melakukan kerja sama.
"Ini merupakan kehormatan dan merupakan tanggung jawab, untuk itulah saya minta kepada pimpinan Fakultas untuk mengawal MoU ini sebaik-baiknya dan sampai nanti pada ranah aplikasi," kata Sudja'i.