Jambi (ANTARA) - Kita tahu bahwa lingkungan kerja yang nyaman disertai komunikasi yang baik antar warga sekolah merupakan salah satu faktor pendukung keberhasilan sekolah.
Hal tersebut yang dilakukan Bapak Abd. Kadir selaku Kepala SMPN 21 Batanghari untuk menciptakan lingkungan kerja yang nyaman di sekolahnya.
“Saya lebih mengutamakan musyawarah, dan kerjasama yang baik,” katanya.
Ia juga menganggap guru dan staf sebagai keluarga yang tidak ada bedanya. Jika ada masalah beliau akan berusaha meminta pendapat kepada guru-guru dan staf untuk mencari jalan terbaik.
Pendidikan karakter
Pendidikan karakter adalah pendidikan nilai, budi pekerti, pendidikan moral, yang bertujuan untuk untuk mengembangkan kemampuan seluruh warga sekolah untuk mewujudkan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari.
Nilai karakter yang diterapkan oleh Bapak Abd. Kadir antara lain nilai-nilai agama, kedisiplinan, kerja keras dan kreatif. Nilai-nilai itu beliau ambil dari penjabaran lima nilai utama karakter yakni religius, nasionalis, mandiri, gotong royong dan integritas.
"Setelah saya mendapatkan pelatihan manajemen sekolah dan peran serta masyarakat dari Program PINTAR Tanoto Foundation, saya terapkan dengan keyakinan bahwa ketika lingkungan nyaman, pembelajaran pun semakin senang," ujarnya.
Dalam keseharian, nilai-nilai agama menjadi pilar dasar yang wajib diimplementasikan kepada warga sekolah.
Salah satu wujudnya adalah dengan menanamkan dan mengenalkan nilai-nilai keagamaan kepada siswa melalui sholat dan berbagai kegiatan keagamaan lainnya. Seperti pelaksanaan Yasinan setiap Jumát pagi dan peringatan hari besar agama di sekolah.
Abd. Kadir menambahkan, bahwa nilai-nilai agama akan melengkapi nilai moral yang seharusnya ada pada diri siswa sekolah dasar yang baru memulai mencari jati diri. Penanaman nilai-nilai karakter tersebut yang akan membangun jati diri siswa menjadi lebih baik dalam hidupnya.
Beliau menambahkan, selain nilai-nilai agama hal yang selalu diterapkan di lingkungan sekolah adalah kedisplinan.
“Di sekolah saya terus berupaya menerapkan nilai-nilai kedisiplinan baik dalam kegiatan pembelajaran maupun di luar pembelajaran kepada guru dan siswa”, ungkapnya.
Salah satu contoh penerapan nilai-nilai kedisiplinan dalam pembelajaran adalah dengan menerapkan system sekolah ber-pasword.
Tujuan pengembangan budaya sekolah ber-password adalah untuk membangun suasana sekolah yang kondusif. Hal tersebut dilaksanakan melalui pengembangan komunikasi dan interaksi yang sehat antara kepala sekolah dengan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, orang tua peserta didik, masyarakat, dan pemerintah.
Sehingga sekolah dapat berkembang menjadi tempat belajar yang kondusif bagi perkembangan potensi peserta didik secara alamiah dan optimal.
Pelaksanaan kegiatan sekolah ber-password lebih mengutamakan pengungkapan kembali apa yang dilakukan oleh peserta didik dalam suasana yang aktif, inovatif dan kreatif, serta menyenangkan dan bermakna.
Penerapan sekolah ber-password tersebut dimaksudkan untuk lebih menggali nilai-nilai pengetahuan, keterampilan dan sikap terhadap penguasaan materi yang menjadi password pada setiap harinya. Penilaian pengetahuan dilakukan untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam menguasai password yang ditawarkan.
Penilaian keterampilan dan penilaian proses, dilakukan melalui pengamatan terhadap performa peserta didik pada saat praktik menyebutkan password, ter-bimbing, dengan menggunakan instrumen pengamatan.
Komponen yang dinilai meliputi keterampilan berpikir, keterampilan reaktif, keterampilan interaktif. Kemudian Penilaian sikap, dilakukan dengan mengamati peserta didik sejak awal sampai akhir kegiatan sekolah ber-password untuk melihat kedisiplinan, tanggung jawab dan kerjasama.
Ekstrakurikuler
Bakat adalah kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan untuk mencapai keterampilan khusus.
Melihat banyaknya minat dan bakat siswa di SMPN 21 Batanghari, kepala sekolah mencoba mengembangkan dan mengasah bakat siswa tersebut melalui berbagai bidang ekstrakurikuler.
Ekstrakurikuler yang dikembangkan antara lain pada bidang olahraga seperti sepakbola, tenis meja, basket, pentaque, badminton, dan karate. Kemudian pada bidang jurnalis seperti majalah dinding, videografi dan fotografi.
Berikutnya ada kesenian, olahraga, pramuka, dan beberapa kegiatan ekstrakurikuler yang bekerjasama dengan instansi lainnya, seperti Kerjasama pada kantor BKBPP yaitu dengan mengadakan kegiatan ekstrakurikuler Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R).
Apa yang dilakukan Abd. Kadir membuahkan hasil, yang dibuktikan dengan prestasi peserta didik di SMP tersebut yang mendapatkan sejumlah penghargaan baik pada tingkat kabupaten maupun provinsi.
Antara lain, pada tahun 2021 salah satu siswi SMP Negeri 21 Batanghari berhasil menjadi juara 1 putri Duta Genre Kabupaten Batanghari. Dan pada tahun 2022 pada cabang karate menyumbangkan medali emas dan medali perak untuk kelas kumite perorangan dan kelas kumite best of the best putri.
Oleh: Abd. Kadir, S.Pd.I
Kepala SMPN 21 Batang Hari, Mitra Program PINTAR Tanoto Foundation
Ciptakan lingkungan kerja nyaman agar pembelajaran jadi senang
Senin, 25 April 2022 16:20 WIB