Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengajak praktisi untuk masuk ke dunia kampus melalui program Praktisi Mengajar.
Melalui kolaborasi antara praktisi dan dosen, lanjut dia, pihaknya juga ingin menghadirkan ruang pembelajaran yang lebih kolaboratif dan partisipatif.
Baca juga: Mendikbudristek: Guru garda terdepan wujudkan Merdeka Belajar
Kehadiran program Praktisi Mengajar, kata Menteri Nadiem, akan membawa pembaharuan pada sistem pembelajaran di kelas, sehingga mahasiswa bisa belajar dengan metode studi kasus masalah terkini, ilmu dan teori yang diperoleh mahasiswa bisa diterapkan pada model pemecahan masalah, dan mahasiswa juga bisa mengembangkan kemampuan nonteknis dengan bekerja berkelompok.
Selama ini, menurut dia, masih ada tantangan yang cukup besar dalam sistem pendidikan tinggi khususnya berkaitan dengan tingkat kesiapan lulusan perguruan tinggi untuk terjun di dunia kerja.
Baca juga: Kurikulum Merdeka mampu kurangi dampak hilangnya pembelajaran
“Saya mengajak semua perguruan tinggi dan seluruh praktisi yang kompeten di berbagai bidang industri untuk terlibat dalam program Praktisi Mengajar,” kata Nadiem.
Sejauh ini sudah ada 20 episode Merdeka Belajar yang terobosannya telah menyentuh semua jenjang pendidikan, mulai PAUD sampai perguruan tinggi, dan juga kebudayaan dan bahasa. Tujuh di antaranya menyasar transformasi pada jenjang pendidikan tinggi.
Baca juga: Mendikbudristek: Gotong royong landasaan transformasi pendidikan
“Dengan kolaborasi nyata antara perguruan tinggi dan dunia industri, saya yakin kita bisa memimpin pemulihan dunia dan bergerak serentak mewujudkan Merdeka Belajar,” kata Mendikbudristek.