Jakarta (ANTARA) - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia optimistis Indonesia tinggal selangkah lagi menjadi produsen baterai listrik dunia menyusul komitmen LG dalam investasi industri baterai listrik terintegrasi dengan total 9,8 miliar dolar AS atau Rp142 triliun.
"Hari ini kita melakukan groundbreaking terhadap suatu investasi besar. Indonesia harus menjadi salah satu negara pemain terbesar ekosistem baterai mobil listrik. Indonesia sudah saatnya berpikir untuk dikenal karena mempunyai sumber bahan baku sel baterai untuk kendaraan listrik," katanya lewat keterangan di Jakarta, Rabu.
Bahlil menjelaskan pembangunan ekosistem baterai kendaraan listrik terintegrasi ini dapat terlaksana atas perintah langsung Presiden kepada Kementerian Investasi.
"Jika sudah terlaksana seluruhnya, investasi hilirisasi yang dilakukan oleh LG ini akan memberikan nilai tambah sebesar 5,18 miliar dolar AS," katanya.
Proyek investasi industri baterai listrik terintegrasi ini dimulai dari pertambangan dan peleburan (smelter) nikel yang berlokasi di Halmahera, Maluku Utara hingga industri pemurnian (refinery), industri prekursor dan katoda, serta perluasan industri sel baterai yang akan dibangun di KIT Batang, Jawa Tengah, hingga industri daur ulang baterai listriknya.
Sebelumnya, implementasi tahap pertama proyek industri baterai listrik terintegrasi ini telah terwujud melalui groundbreaking pembangunan pabrik sel baterai kendaraan listrik di Karawang, Jawa Barat pada September 2021.
Presiden LG Energy Solution Lee Bang Soo mengungkapkan bahwa proyek ini menempati area seluas 275 hektare di KIT Batang dengan menerapkan teknologi terbaru milik konsorsium LG.
"Saya hadir di sini dengan visi besar untuk mengembangkan KIT Batang menjadi kawasan industri kendaraan listrik terpenting di Asia Tenggara. Melalui Konsorsium LG, LG Energy Solution akan mendukung KIT Batang menjadi pusat baterai listrik dunia," kata Lee.
Proyek industri baterai listrik terintegrasi ini merupakan hasil dari kunjungan kerja Presiden Joko Widodo pada November 2019, yang ditindaklanjuti dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kementerian Investasi/BKPM dengan LG Energy Solution untuk investasi Grand Package pada 18 Desember 2020.
Pelaksanaan seremoni ini merupakan tindak lanjut dari Penandatanganan Nota Kesepahaman dan Framework Agreement antara Konsorsium LG dan PT IBC untuk Pengembangan Ekosistem Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi pada 14 April 2022.
Kerja sama investasi konsorsium LG dan konsorsium BUMN IBC ini beranggotakan LG Energy Solution, LG Chem, Huayou, LX International, Posco, Mind ID, Antam, Pertamina Power, PLN.
Baca juga: Bahlil: Banyak pencak silat kala RI mau jadi produsen baterai listrik
Baca juga: Presiden Jokowi resmikan tahap kedua industri baterai listrik Batang
Baca juga: Presiden: Kawasan Industri Batang akan dongkrak pendapatan negara