Bandung (ANTARA) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bern, Swiss dan Perwakilan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengumumkan polisi Swiss telah menemukan jenazah, Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril pada Rabu (8/6).
Duta Besar RI untuk Swiss Muliaman Hadad, pada konferensi pers yang digelar secara virtual, Kamis malam, menyampaikan kabar bahwa kemarin (Rabu) Kepolisian Kantor Bern bertemu di Kantor KBRI Bern bersama keluarga, untuk menyampaikan informasi awal mengenai ditemukannya jasad yang diduga adalah Eril.
Sesuai prosedur berlaku, tim forensik kepolisian segera mengidentifikasi dan menelusuri DNA (deoxyribonucleic acid), untuk memastikan bahwa jasad yang ditemukan tersebut adalah benar ananda Eril.
Pada Kamis, 9 Juni 2022 siang waktu Swiss pihak kepolisian menyampaikan konfirmasi bahwa jasad DNA adalah Ananda Eril.
Hal ini juga disampaikan secara resmi melalui media rilis mereka pada pukul 13.45 waktu Swiss.
Selanjutnya pihak kepolisian Swiss menyampaikan berbagai berkas yang diperlukan ke pengadilan kantor Bern sebagai pihak yang berwenang untuk memutuskan serah terima jenazah ananda Eril dari pihak kepolisian kepada keluarga.
"Sekitar dua jam yang lalu, pihak pengadilan telah memberikan kewenangan bagi keluarga yang saat ini berada di Bern untuk menerima jasad ananda Eril" ujar Muliaman.
Baca juga: DPRD: Kepergian Eril duka bagi Jawa Barat
KBRI Bern tentunya memastikan bahwa penghormatan hak-hak Eril sebagai muslim terpenuhi sesuai dengan syariat Islam untuk selanjutnya KBRI Bern akan terus mendampingi keluarga dalam Persiapan dalam proses pengurusan repatriasi ananda Eril ke Tanah Air, kata Muliaman.
Muliaman mengatakan, KBRI akan memastikan untuk pengawalan kaitan repatriasi jasad Eril hingga tiba di Indonesia.
KBRI juga akan melakukan pengawalan dalam proses repatriasi hingga Eril tiba di Indonesia.
"Kami mohon doa dan dukungan teman-teman media sekalian agar seluruh proses kepulangan ananda Eril ke Indonesia dapat berjalan dengan lancar" katanya.
Setiba di Jakarta nanti Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia Kementerian Luar Negeri akan memfasilitasi kedatangan rombongan di Bandara Soekarno Hatta.
Di tempat yang sama, adik Ridwan Kamil, Elpi Nazmuzzaman menyampaikan, pihak keluarga akan menerima jasad Eril dan akan menyempurnakannya sebagaimana syariat Islam.
Eril akan dimandikan, dikafani, disalatkan dan dikuburkan dengan cara Islam.
Keluarga akan menerima almarhum Eril untuk kemudian kami akan menyempurnakan hak Eril selaku muslim, kata Elpi.
Baca juga: Keluarga Ridwan Kamil ikhlas atas semua takdir Eril
"Untuk waktu, kami belum bisa memastikan pasti kapan akan tiba di Indonesia tapi pada dasarnya kami akan lakukan secepatnya sejauh yang memungkinkan tergantung kondisi situasi sumberdaya yang mendukung," katanya.
Elpi juga mengatakan bahwa pihak keluarga berharap jasad Eril bisa tiba di Indonesia pada hari Sabtu (11/6) dan menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam proses pencarian.
Mulai dari pihak kepolisian Bern, kepolisian maritim Bern, Pemerintah Kota Bern, pemerintahan federal Swiss, juga KBRI di Bern.
"Kami merasa tidak sendirian dan negara hadir melindungi warganya dimana pun," ujar Elpi.
Ajukan izin
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat berinisiatif kembali menyampaikan permohonan izin gubernur ke luar negeri dengan alasan penting ke Kementerian Dalam Negeri selama 11 hari selama 9 - 19 Juni 2022.
Pengajuan izin tersebut setelah mendapat kabar dari Swiss ada perkembangan signifikan dari polisi Swiss yang terus mencari jasad anak sulungnya, Emmeril Kahn Mumtadz, yang hilang di Sungai Aare, Bern.
"Alhamdulillah izin sudah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Dalam Negeri mulai tanggal 9 hingga 19 Juni 2022," kata Kepala Biro Adpim Jabar Wahyu Mijaya.
Untuk memastikan pemerintahan tetap berjalan, kata Wahyu, Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum kembali akan menjadi pelaksana harian Gubernur Jabar sampai kembalinya Ridwan Kamil ke Tanah Air.
Baca juga: Keluarga berharap jenazah Eril tiba di Indonesia Sabtu atau Minggu
Sementara Gubernur Ridwan Kamil sendiri sudah berangkat ke Swiss, Kamis (9/6).
Pihak keluarga yang sudah ada di Swiss, mengawal pencarian meminta Gubernur Ridwan Kamil segera datang ke Swiss.
"Insya Allah jika sudah ada perkembangan lebih lanjut, (KBRI) akan memberikan berbagai informasi terkait yang ada di sana," katanya.
Wahyu meminta dukungan doa dari seluruh lapisan masyarakat untuk yang terbaik bagi Eril.
Wahyu juga berterima kasih kepada awak media yang terus memberitakan kabar baik mengenai Emmeril Kahn Mumtadz dengan prinsip jurnalisme empatik.
"Kami berharap dukungan doa dari seluruh lapisan masyarakat, dan terima kasih atas kebaikannya sehingga proses pencarian ananda Eril ini mudah-mudahan rekan-rekan (media) nanti mendapatkan informasi-informasi terbaru dan semuanya diberikan kebaikan," kata Wahyu.
Dimakamkan Senin
Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil menuturkan jenazah putra sulungnya Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril akan tiba di Indonesia pada Minggu (12/6) dan rencananya akan dimakamkan pada Senin (13/6).
Rencana pemakaman tersebut disampaikan oleh Ridwan Kamil melalui unggahan di akun Instagram @ridwankamil, Kamis malam.
Baca juga: MUI Jawa Barat imbau warga shalat gaib terkait pencarian Eril
"Alhamdulillah Ya Allah SWT, Engkau telah mengabulkan permohonan doa kami. Jenazah ananda Emmeril Khan Mumtadz sudah ditemukan. Jenazah Insya Allah kembali ke tanah air di hari Minggu dan dimakamkan di hari Senin," tulis dia.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) sendiri hingga saat ini belum bisa memastikan titik lokasi pemakaman putra sulung Gubernur Ridwan Kamil, yakni Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril di Indonesia.
Wahyu mengatakan Pemprov Jabar masih berkoordinasi dengan keluarga besar Gubernur Ridwan Kamil, terkait pemakaman Eril.
Selain itu, lanjut Wahyu, Pemprov Jabar juga terus berkoordinasi dengan KBRI terkait rencana pemulangan jenazah Eril ke Indonesia.
Wahyu menuturkan terkait rumah duka untuk menyambut kepulangan jenazah Eril hingga saat ini belum diputuskan.
"Informasi baru didapat barusan. Apakah rumah duka akan di sini atau rumah pribadi beliau. Nanti akan diinfokan. Sementara tidak mengagendakan demikian, kemungkinan menjemput hanya di bandara saja tidak ke Swiss," kata dia.