Sarolangun, Jambi (ANTARA) - Sejumlah SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) yang dipimpin langsung staf ahli bupati yang membidangi perekonomian dan pembangunan, Setda Pemkab Sarolangun melakukan kunjungan lapangan ke Kampung Terpadu Madani (KTM) di Desa Lubuk Jering, Desa Pematang Kabau dan Desa Bukit Suban Kecamatan Air Hitam Kabupaten Sarolangun, Selasa (26/7).
Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka meninjau persiapan pembangunan lokasi SAD Center Development di Kampung Madani Lubuk Jering dan implementasi program Forum Kemitraan Pembangunan Sosial Suku Anak Dalam (FKPS-SAD) yang fokus mengembangkan ruang hidup dan sumber penghidupan komunitas SAD di wilayah Air Hitam yang meliputi Desa Pematang Kabau, Desa Bukit Suban dan Desa Lubuk Jering di Kecamatan Air Hitam Kabupaten Sarolangun.
Kadis TPHP (Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan) Kab Sarolangun, Dedy Hendry tampak hadir dalam kunjungan tersebut. Ia mendorong semua pihak, termasuk SKPD Kab Sarolangun, untuk terus konsisten hingga kawasan madani bisa tertata dengan baik sesuai dengan peruntukan rumah dan lahan bagi warga SAD. “Tidak semudah membalikkan telapak tangan,” ujarnya memberi semangat.
Kunjungan SKPD Pemkab Sarolangun itu juga merupakan tindak lanjut dan realisasi dari hasil rapat Pemkab Sarolangun dangan Forum Kemitraan Pembangunan Sosial Suku Anak Dalam pada Selasa (19/7) di Kantor Bappeda yang dipimpin langsung oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi, Ramawi.
Kunjungan Pemkab Sarolangun ini sekaligus sebagai dukungan penuh pemerintah kabupaten atas inisiatif dan program-program Forum FKPS-SAD menuju Kemandirian dan Kesejahteraan SAD.
Beberapa SKPD yang hadir untuk dukungan terhadap program SAD Center Development adalah dari Bapeda, Dinas TPHP, Diskannak (Dinas Perikanan dan Peternakan), Dinas Sosial, Dinas Kependudukan, Disparpora, SKPD lain serta pemangku kepentingannya, termasuk melibatkan Perusahaan yang akan membantu untuk membersihkan lingkungan, memperbaiki perumahan dan fasilitas umum di lokasi KTM tersebut.
Kegiatan kunjungan lapangan itu digunakan untuk meminta masukan langsung dari pemerintah desa dan kecamatan setempat sebagai satuan kerja pemerintah di lapangan dalam lakukan pendampingan SAD dan bahan untuk penguatan pembangunan sosial SAD serta mempersiapkan SAD Center Development di Kampung Terpadu Madani di Lubuk Jering. Sebagaimana telah diketahui, bahwa juga telah berjalan program pemenuhan ruang hidup dan sumber penghidupan Pemanfaatan Tapak Keluarga dan Tapak Komunal di Zona Tradisional Kawasan TNBD.
Kunjungan pejabat-pejabat SKPD Pemkab Sarolangun ke SAD Center Development di Kampung Madani merupakan salah satu bentuk keseriusan pemerintah daerah dalam menjawab kebutuhan dan keinginan komunitas SAD Air Hitam dan sekitarnya yang berada di wilayah Kabupaten Sarolangun.
Sekretariat FKPS-SAD, Budi Setiawan, sangat mendukung kunjungan dan serangkaian rapat yang dilakukan SKPD Kabupatan Sarolangun. Menurutnya, hasil kunjungan tersebut juga harus segera ditindaklanjuti dengan penyusunan rencana teknis pelaksanaan kegiatan masing-masing SKPD. Sehingga, Agustus nanti seluruh program bisa mulai dijalankan. “FPKS-SAD siap memfasilitasi implementasi kegiatan,” lanjutnya.
Camat Air Hitam Herjoni menyampaikan terima kasih atas dukungan untuk pengelolaan SAD wilayah Air hitam. Dukungan itu, menurutnya membuat kawasan dibangun dengan fasilitas lengkap. Ia juga melihat potensi yang besar yang dimiliki kawasan madani.
Rapat koordinasi bersama SKPD
Sepekan sebelum kunjungan ke Lubuk Jering, Pemkab Sarolangun mengawalinya dengan menggelar rapat koordinasi pada Selasa (19/7).
Pada pertemuan yang diberi judul “Rapat Implementasi Program Forum Kemitraan Pembangunan Sosial Suku Anak Dalam (FKPS-SAD)”itu, Pemkab Sarolangun mengundang dan melibatkan sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang membidangi perekonomian dan kesejahteraan.
Di samping membicarakan agenda kunjungan ke SAD Center Development, dalam pertemuan itu SKPD Kabupaten Sarolangun juga memutuskan untuk mengoptimalisasi program Forum Kemitraan Pembangunan Sosial Suku Anak Dalam, yang di dalamnya merupakan gabungan berbagai stakeholder yang terlibat dalam pendampingan dan pemberdayaan SAD.
Dalam rapat itu juga dibicarakan langkah-langkah optimalisasi program pembangunan sosial SAD, terutama untuk peningkatan sumber pangan. Untuk mencapai harapan itu, diupayakan langkah dan strategi terbaik yang dapat mengubah pola pikir (mindset) warga SAD sehingga mampu melakukan pengembangan sektor pertanian sebagaimana telah berjalan di lahan tapak keluarga di Zona Tradisional TNBD.
Rapat koordinasi membahas teknis implementasi program forum untuk memenuhi kebutuhan SAD berupa ruang hidup dan sumber penghidupan. Untuk memenuhi hal ini, telah disiapkan di tiga lokasi.
Ketiga lokasi tersebut adalah Tapak Keluarga dan Tapak Komunal di kawasan Taman Nasional Bukit Dua Belas, Peningkatan Kapasitas Pekarangan Rumah [PKPR] di kawasan Pemukiman SAD yang sudah dibangun oleh Dinas Sosial beberapa tahun lalu, Kampung Terpadu Madani (KTM) atau Kampung Madani untuk pemukiman dan sumber penghidupan bagi Komunitas SAD yang telah dirintis sejak tahun 2015 atas kerjasama Pangdam Sriwijaya dan Bupati Sarolangun yang melibatkan pula perusahaan. (*)