Jambi (ANTARA) - Rektor Universitas Jambi (Unja) Prof H Sutrisno mengusulkan jalur khusus sepeda motor di sisi Jalan Lintas Jambi-Muara Bulian khususnya ruas Simpang Rimbo-Mendalo-Sungai Duren Kabupaten Muarojambi, Jambi, untuk menekan angka kecelakaan maut yang kerap merengut nyawa mahasiswa dan warga.
Hal itu disampaikan Rektor Unja didampingi Kepala UPT Humas Unja Muhammad Farisi di Jambi, Sabtu (24/9/2022) menyikapi tingginya angka kecelakaan lalu lintas di jalan raya sumatera yang yang juga akses menuju kawasan kampus itu .
"Kami mengusulkan untuk pelebaran jalan jalan lintas ini, dibuat jalur khusus sepeda motor di ruas Simpang Rimbo-Mendalo dan Sungai Duren atau ada jalur alternatif menuju kampus di kawasan ini," kata Prof Sutrisno.
Jalur khusus sepeda motor itu, menurut dia salah satunya seperti yang ada diseperti di "ringroad" Yogyakarta atau di beberapa kota lainnya.
Rektor menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya kepada korban kecelakaan lalu lintas dan keluarganya.
Sebagian besar korban kecelakaan di jalur lintas itu adalah mahasiswa pengguna sepeda motor yang terlibat kecelakaan dengan truk ukuran besar baik di jalan raya nasional itu. Tak hanya melibatkan mahasiswa Unja, namun juga mahasiswa kampus Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha (UIN-Sutha) di kawasan Sungai Duren, Muarojambi.
Jalan lintas itu merupakan jalan nasional, yang dilintasi angkutan umum, truk batu bara, truk trailer barang infrastruktur maupun angkutan kebutuhan pokok.
Sebagai bentuk keprihatinan, sejumlah mahasiswa menggelar aksi tabur bunga di sepanjang jalan lintas tersebut mulai dari Kampus UIN Sutha di Sungai Duren hingga ke kawasan Simpang Rimbo Kota Jambi.
Aksi itu merupakan solidaritas dan keprihatinan dengan banyaknya rekan-rekan mereka, para mahasiswa dua kampus itu serta warga akibat kecelakaan yang melibatkan kendaraan besar dengan kasus dan kejadian yang serupa dan tingkat vatalitas tinggi.
Pimpinan Unja menyebutkan, pihaknya tidak akan tinggal diam dengan kondisi seperti itu, dan melakukan berbagai upaya untuk menjamin keselamatan mahasiswa dan juga masyarakat, terutama para pengguna sepeda motor.
Pihaknya segera melakukan koordinasi intensif, dan menginisiasi fokus grup discusion (FGD) dengan institusi terkait, Forkopimda Jambi. Juga Balai Besar Jalan Nasional, Anggota DPR-RI Dapil Jambi dan pihak terkait lainnya termasuk pengusaha angkutan umum maupun barang sebagai pengguna jalan di jalur itu. Tujuannya untuk mencari solusi terbaik dan segera.
Selain itu, kerja sama dengan Direktorat Lalu Lintas Polda Jambi dan jajaran tetap dilakukan lebih intensif lagi mengimbau untuk tertib berlalu lintas, berkendaraan di jalan raya yang aman serta tentunya menambah rambu serta spanduk himbauan keselamatan.
"Langkah terdekat, kita segera gelar FGD dengan semua fihak dan hasilnya akan diteruskan ke Balai Besar Jalan Nasional dan pihak terkait. Mudah-mudahan salah satunya kebutuhan jalur jalan khusus untuk meningkatkan keselamatan pemotor bisa jadi solusi," katanya.
Rektor Unja menyebutkan, selama ini berbagai pihak seperti kepolisian dan pemerintah daerah terus berupaya mencari jalan keluar dari kasus kecelakaan lalu lintas berulang di jalur itu.
"Ini dibutuhkan saran dan masukan, untuk selanjutnya solusi kita sama-sama kawal. Ke depan jangan ada lagi kecelakaan lalu lintas di jalur ini," katanya.
Sementara itu salah seorang mahasiswi yang hadir dalam aksi solidaritas, Eris Ernaningsih dikutip dari laman resmi Unja mengungkapkan bahwa kegiatan aksi yang dilakukan merupakan sebuah bentuk solidaritas dan keprihatinan untuk para korban kecelakaan tragis yang terjadi.
“Ini merupakan bentuk solidaritas kami untuk menumpahkan rasa kepedulian sedalam-dalamnya pada almarhum dan almarhumah yang meninggal tragis dalam kecelakaan lalu lintas yang terjadi jalan raya ini,” ungkap Eris.