Jambi (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher Jambi menerima bantuan obat untuk pasien anak dengan gangguan ginjal akut dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher Jambi telah menerima obat penyakit gagal ginjal akut sebanyak dua vial yang dikirimkan Kemenkes ke pihak rumah sakit," kata Wakil Direktur Pelayanan RSUD Raden Mattaher Jambi dr Anton Trihartono di Jambi, Senin.
Jenis obat yang diberikan Kemenkes tersebut, Fomepizol atau 4-metilpirazol. Obat ini untuk mengobati keracunan metanol dan etilena glikol. Fomepizol dapat digunakan secara tunggal atau kombinasi dengan hemodialisis. Obat ini diberikan melalui injeksi intravena. Efek samping yang umum terjadi, antara lain sakit kepala, mual, dan mengantuk.
"Kita bersyukur respons Kemenkes sangat bagus sejak kita mengajukan permintaan obat ini, sekarang kita sudah bisa berjaga-jaga kalau ada pasien gagal ginjal akut dan dapat segera kita tangani," kata dia.
Obat gangguan ginjal akut injeksi, Fomepizole 1,5 ml dalam bentuk vial telah tiba di Indonesia pada akhir Oktober lalu, sedangkan 200 vial obat itu didatangkan dari Jepang yang merupakan donasi dari PT Takeda Indonesia. Fomepizole akan langsung dikirim ke instalasi Farmasi Pusat.
Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes akan mendistribusikan obat tersebut sesuai yang dibutuhkan kepada seluruh rumah rujukan tingkat provinsi di Indonesia.
Anton menjelaskan sebenarnya kasus gangguan ginjal akut ini jika penyebabnya dapat segera diketahui dan dilakukan penanganan maka respons pasien untuk sembuh akan bagus.
"Itu bisa langsung sembuh total dan normal, penyebab kasus gagal ginjal akut pada anak tersebut yakni gangguan saluran pencernaan sehingga urinenya menumpuk di kantung kencing dan lama-lama naik ke ginjal sehingga menyebabkan gagal ginjal akut," kata dia.