Jambi (ANTARA) - Fasilitasi dan pendampingan bagi warga Suku Anak Dalam (SAD) atau orang rimba di Provinsi Jambi terus dilakukan, salah satunya melalui pengembangan ekonomi alternatif bagi mereka.
Salah satunya dilakukan oleh Forum Kemitraan Pembangunan Sosial Suku Anak Dalam (FKPS-SAD) dan Yayasan Prakarsa Madani yang memfasilitasi program beternak ayam kampung, memelihara ikan lele dan menanam pohon produktif yang bernilai ekonomi.
"Program pengembangan ekonomi alternatif kami gulirkan, berkolaborasi Forum Kemitraan, perusahaan perkebunan di kawasan itu serta pemerintah desa setempat," kata Idris Sardi dari FKPS-SAD.
Program itu, kata dia digulirkan untuk memastikan semuanya bisa menjamin keberlangsungan ekonomi warga SAD, khususnya dalam pemenuhan pangan mereka baik yang ada di kawasan Kabupaten Sarolangun maupun Kabupaten Merangin.
Ia menyebutkan, program pengembangan ekonomi alternatif dilakukan melibatkan kelompok warga SAD, seperti di Merangin digulirkan program peternakan ayam kampung bagi kelompok Tumenggung Jon dan Ngepas, budidaya ikan lele bagi kelompok Tumenggung Jang serta budidaya pertanian cabe di kelompok Tumenggung Sikar.
Sementara di kawasan Taman Nasional Bukit Dua Belas (TNBD) tepatnya di Kecamatan Air Hitam Kabupaten Sarolangun, optimalisasi pengembangan ekonomi alternatif dilakukan di tapak keluarga warga SAD di sana.
"Bersama TNBD, telah ada zona atau tapak keluarga bagi warga SAD, di mana lahan mereka bisa dimaksimalkan oleh kelompok itu untuk diolah dan menjadi sumber pangan," kata Idris.
Bagi warga SAD di sana, tim memberikan bantuan bibit tanaman atau pohon yang bernilai dan bisa menopang ekonomi mereka seperti tanaman pisang, sukun, pepaya california, pinang dan beberapa tanaman pohon lainnya.
Program itu, juga untuk merehab lahan yang sudah dibuka oleh warga SAD. TNBD mempersilakan untuk menanam pohon bercabang dan buah-buahan yang bernilai ekonomi.
"Semua bibit kita pasok, seperti pepaya california, sukun dan juga pinang. Bahkan pinang sudah disebar sebanyak 15.000 bibit untuk ditanam. Kebetulan menanam pinang lagi digandrungi," kata Idris.
Bibit tanaman itu dipasok oleh Forum Kemitraan dibantu oleh beberapa pihak termasuk perusahaan, dan secara terprogram bibit dalam bentuk siap tanam diberikan kepada mereka yang berminat untuk menanam.
Sistem penyerahan bibitnya juga tidak dibagikan begitu saja, namun diberikan kepada mereka yang ingin menanamnya di lahan yang sudah ada. Dengan sistem itu, maka bibit itu sudah pasti mereka tanam.
Di sisi lain, tim masih kesulitan untuk mendapatkan bibit tanaman , karena di Jambi tidak ada penangkaran bibit tanaman. Salah satunya untuk bibit pohon sukun, padahal sukun paling ideal untuk pendukung pangan warga SAD.
"Kemarin kami baru dapat 20 batang sukun, sulit dapat bibitnya. Padahal sukun ini paling ideal untuk ditanam, selain bisa dikonsumsi juga bisa dijual dengan mudah, sehingga menjadi pendapatan bagi warga SAD," kata Idris.
Menurut dia, satu keluarga memiliki empat pohon sukun saja sudah cukup untuk mereka. Karena sukun bisa digunakan sebagai alternatif pangan bagi keluarga. Sedangkan yang lainnya diupayakan pohon buah-buahan yang bisa dikonsumsi dan hasilnya bisa dijual.
Edukasi bagi warga SAD untuk menanam pohon produktif dan alternatif pangan bagi keluarga mereka sangat diperlukan, sehingga mereka bisa mendapatkan sumber pangan bagi keluarganya.
"Sosialisasi terus dilakukan, salah satunya berkoordinasi dengan 'jenang' mereka masing-masing," katanya.
Di sisi lain, upaya untuk membentuk Kampung Madani Center of Development di Lubuk Jering Kecamatan Air Hitam terus diupayakan, salah satunya dengan berkoordinasi dengan Pemkab Sarolangun.
Sejauh ini masih terus melakukan proses ke arah itu, koordinasi terus dilakukan dengan pemerintah, mulai tingkat desa, kecamatan hingga kabupaten.
Upaya pemberdayaan warga SAD terus digalakkan berbagai pihak baik pemerintah daerah, perusahaan perkebunan, NGO, akademisi serta institusi daerah maupun pusat melalui berbagai programnya. Forum Kemitraan Pembangunan Sosial SAD juga terus melakukan upaya sinergitas dan fasilitasi peningkatan kesejahteraan warga SAD dengan mendorong peningkatan koordinasi program.
Pengembangan ekonomi alternatif warga SAD dari beternak hingga tanam pinang
Selasa, 8 November 2022 11:06 WIB