Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo menegaskan bangsa Indonesia harus memiliki strategi besar untuk menjadi kuat dan mandiri di tengah situasi dunia yang bergejolak saat ini.
"Kita sedang menghadapi situasi dunia yang tidak baik-baik saja. Untuk itu, kita harus punya strategi besar dengan menggunakan kekuatan yang kita miliki untuk makin kuat dan mandiri," kata Presiden.
Jokowi menyebutkan salah satu strateginya adalah meningkatkan penggunaan dan belanja produk-produk dalam negeri.
Dengan membeli produk-produk dalam negeri, kata Presiden, akan terbuka lapangan kerja sekaligus menghidupkan industri-industri kecil di dalam negeri sehingga perekonomian nasional akan terus bergerak dan tumbuh secara berkelanjutan.
Berdasarkan laporan yang diterima dari LKPP, kata Jokowi, capaian penggunaan produk dalam negeri sudah mencapai angka Rp547 triliun atau 44,9 persen.
Menurut Presiden, hal tersebut merupakan capaian yang bagus yang menunjukkan belanja produk dalam negeri sudah makin meningkat.
“Lebih dari 40 persen yang ditargetkan. Kendati demikian, belanja produk dalam negeri pada tahun 2023 harus lebih tinggi lagi," ujarnya.
Sebaliknya, penggunaan produk-produk impor harus makin kecil dan dihilangkan. Untuk itu, Jokowi memandang perlu ada terobosan-terobosan untuk meningkatkan penggunaan produk-produk dalam negeri.
"Saya ingatkan bahwa peningkatan target penggunaan produk dalam negeri harus diimbangi dengan upaya perbaikan ekosistem agar mampu memenuhi tuntutan kebutuhan di dalam negeri," kata dia.
Presiden meminta perbaikan besar-besaran dari hulu hingga hilir dengan memperbanyak produk dalam negeri yang memiliki sertifikat tingkat komponen dalam negeri (TKDN) agar kualitas produk dalam negeri makin meningkat.
Namun, lanjut Jokowi, pengurusan sertifikasi untuk produk usaha mikro, kecil, dan koperasi harus dipermudah.
Jokowi juga meminta adanya percepatan proses digitalisasi untuk peningkatan penyerapan produk dalam negeri dan produk usaha mikro, kecil, dan koperasi, serta memaksimalkan pembelian produk dalam negeri dan usaha mikro maupun kecil, yang sudah tayang dalam katalog elektronik maupun pada toko daring.
Selain itu, kata Presiden, juga mengimplementasikan penggunaan kartu kredit pemerintah atau pemerintah daerah.
Presiden juga menekankan pentingnya peningkatan riset untuk menghasilkan produk substitusi impor dan pemberian insentif bagi investor dan industri yang mengembangkan dan memproduksi produk substitusi impor.