Jakarta (ANTARA) - Data terkini dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah menunjukkan puluhan juta unit usaha mikro, kecil dan menengah sudah bergabung ke platform digital.
Data Kemenkop UKM menunjukkan ada sekitar 20,5 juta UMKM yang sudah bergabung ke platform digital dalam dua tahun pandemi. Sebelum pandemi, jumlah UMKM yang sudah masuk ke platform digital berkisar di angka 8 juta.
Dia menilai kesempatan untuk digitalisasi UMKM harus digunakan sebaik mungkin supaya Indonesia bisa memetik manfaat dari potensi ekonomi digital, yang menurut prediksi mencapai Rp 4.531 triliun pada 2030.
"Itu yang harus kita lakukan, jangan sampai diambil atau dilakukan oleh negara tetangga," kata Edhi.
Dari total 64 juta unit UMKM yang ada di Indonesia, pemerintah menargetkan sebanyak 30 juta UMKM bergabung ke platform digital pada 2024 atau dalam dua tahun mendatang.
Digitalisasi dinilai bisa meningkatkan skala bisnis UMKM, pemasaran produk, pencatatan keuangan, akses permodalan dan akses menuju pasar global
UMKM dinilai berperang penting terhadap pemulihan ekonomi setelah dilanda pandemi. UMKM memberikan kontribusi sebesar 61 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dan menyerap 97 persen dari total tenaga kerja.
Oleh karena itu, selain menargetkan 30 juta UMKM masuk platform digital, Kemenkop UKM memberikan porsi 70 persen dari program yang diadakan untuk pelaku UMKM, koperasi, anak muda dan perempuan.
Kemenkop UKM juga melakukan pembiayaan melalui berbagai pola, salah satunya adalah rencana kredit usaha rakyat berbasis klaster. Kemenkop UKM juga bekerja sama dengan kementerian, lembaga dan swasta untuk mengadakan pelatihan yang mendukung digitalisasi UMKM.