Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut bahwa Singapura memberikan dukungan penuh kepada Indonesia dalam Keketuaan ASEAN 2023.
Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong bertemu dalam Leaders' Retreat yang berlangsung di Kantor Perdana Menteri Singapura.
"Keketuaan Indonesia di ASEAN menjadikan ASEAN tetap penting dan relevan bagi rakyatnya dan dunia menjaga persatuan dan sentralitas ASEAN sehingga tetap menjadi motor perdamaian dan stabilitas kawasan dan menjadi Asia Tenggara tetap menjadi pusat pertumbuhan ekonomi," tambah Presiden.
Rencananya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN akan diselenggarakan pada 9-11 Mei 2023 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
"Saya mengundang kontribusi Singapura pada ASEAN Indo-Pacific Forum yang akan diselenggarakan September 2023, 'back to back' dengan KTT Ke-43 ASEAN," tambah Presiden.
Terkait isu Myanmar, sebagai Ketua ASEAN, Indonesia akan mendorong langkah maju implementasi "5-Point Consensus".
"Termasuk melakukan 'enggagement' dengan semua pihak untuk membuka jalan dilakukannya dialog nasional yang inklusif, kemudian menekankan pentingnya pengurangan ketegangan, kekerasan, dan memastikan bantuan kemanusiaan akan menjangkau semua pihak yang memerlukan," ungkap Presiden.
Sedangkan PM Lee mengatakan bahwa Singapura mendukung isu-isu yang diusung Indonesia dalam Keketuaan ASEAN.
"Soal Myanmar, kami menyesalkan lambatnya implementasi '5-Point Consensus' oleh ASEAN namun Singapura akan terus bekerja sama dengan Indonesia dan negara ASEAN lainnya ditambah negara mitra ASEAN di PBB untuk mendorong implementasi '5-Point Consensus'," kata PM Lee.
Singapura, menurut PM Lee, bekerja sama dengan Indonesia dan negara ASEAN lainnya dalam peta jalan untuk menjadikan Timor Leste sebagai anggota ASEAN.
"Kami akan membantu Timor Leste untuk mempersiapkan aplikasi dan komitmen yang harus dikerjakan agar dapat bergabung dengan ASEAN," ungkap PM Lee.
PM Lee mengatakan saat ini hubungan Singapura dan Indonesia berada pada titik yang luar biasa karena telah mengambil langkah-langkah besar untuk menyelesaikan tiga masalah utama di bidang politik, keamanan, dan siap untuk bekerja sama di area bidang baru.
"Kami menantikan kerja sama selanjutnya yang sama-sama bermanfaat dan dapat memberikan keuntungan bagi generasi yang akan datang. Saya berterima kasih kepada Presiden Jokowi atas kepemimpinannya yang kuat serta kontribusinya untuk mempererat hubungan kedua negara," tambah PM Lee.
Kelima poin konsensus ASEAN untuk penyelesaian krisis Myanmar. Pertama, kekerasan harus segera dihentikan di Myanmar dan semua pihak harus menahan diri sepenuhnya.
Kedua, segera dimulai dialog konstruktif antara semua pihak terkait untuk mencari solusi damai demi kepentingan rakyat. Ketiga, utusan khusus Ketua ASEAN akan memfasilitasi mediasi proses dialog dengan bantuan Sekretaris Jenderal ASEAN.
Keempat, ASEAN akan memberikan bantuan kemanusiaan melalui AHA Centre. Kelima, utusan khusus dan delegasi akan mengunjungi Myanmar untuk bertemu semua pihak terkait.