Palangka Raya (ANTARA) - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mendapatkan gelar kehormatan Adat Dayak dari Pengurus Dewan Adat Dayak (DAD) Kalimantan Tengah saat melaksanakan kunjungan kerja ke provinsi setempat.
"Arti dari gelar tersebut yang berarti warga kehormatan masyarakat adat Dayak, seorang yang gagah berani, disegani, arif bijaksana ahli strategi, mampu menjaga pertahanan dan keamanan serta keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia," katanya.
"Gelar yang diberikan kepada Panglima TNI tersebut tentunya juga sama halnya yang diberikan kepada para tokoh nasional dan pemimpin negara seperti presiden, wapres, panglima TNI sebelumnya dan lain sebagainya yang melakukan kunjungan kerja ke Kalteng," ujarnya.
Ia mengatakan penganugerahan gelar kehormatan Adat Dayak merupakan salah satu bentuk penghormatan dan kepercayaan masyarakat Adat Dayak Kalimantan Tengah sebagai dukungan moral dalam melaksanakan tugas dan fungsi TNI untuk menegakkan kedaulatan negara.
"Selanjutnya juga untuk mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1445 dan melindungi segenap bangsa," ucapnya.
Agustiar Sabran yang juga menjabat sebagai Anggota DPR RI daerah pemilihan (dapil) Kalteng mengaku besar harapannya agar masyarakat Dayak yang berkarir di TNI yang kini sudah menjabat sebagai perwira menengah, bisa diperhatikan, sehingga mereka bisa dipromosikan menjadi jenderal.
"Sehingga dengan adanya hal tersebut menjadi suatu kebanggaan masyarakat Dayak Kalimantan Tengah, karena ada yang berkarir sebagai petinggi di tubuh TNI," ujar kakak kandung Gubernur Kalteng Sugianto Sabran saat menyambut kedatangan Panglima TNI di ruang VVIP Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya..
Dia juga berharap kehadiran panglima TNI ini bisa memberikan kesempatan atau memprioritaskan agar putra putri di Kalteng bisa diprioritaskan dalam penerimaan TNI, termasuk juga membantu dalam pemberdayaan pelestarian kearifan lokal masyarakat Adat Dayak di Kalteng.