Jakarta (ANTARA) - Kementerian Sosial mempersiapkan duta cinta lanjut usia (lansia) di usia dini menjelang peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) Ke-27 di Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumatra Barat pada 29 Mei 2023.
Menindaklanjuti spirit tersebut, pemilihan duta cinta lansia digelar dalam salah satu rangkaian "Bimbingan Teknis Peningkatan Kepedulian dan Perawatan Lansia". Bimtek diikuti 550 siswa dan siswi SD kelas V dan VI dan SMP kelas VII dan VIII di 11 kecamatan di Kabupaten Dharmasraya.
Setelah bimtek tersebut, digelar duta lansia dari anak usia belia dengan dua target penting, yaitu pertama tumbuh kesadaran dan pemahaman bagi anak.
“Kedua, ke depan berkurang lansia yang ditelantarkan keluarga. Kalau toh masih ada yang ditemui lansia tunggal dan tidak punya siapa-siapa,serta harus dirawat oleh pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota serta LKS yang concern dengan lansia,” ujarnya.
Pemilihan duta lansia berdasarkan hasil pengamatan dan penilaian atas keseriusan, keaktifan, komitmen yang diperhatikan peserta selama mengikuti bimtek sehingga pada akhir acara akan dipilih 12 peserta yang akan dinobatkan sebagai duta lansia.
“10 duta lansia akan diikutsertakan secara daring dalam acara puncak peringatan HLUN ke-27 dan dua duta lansia akan menghadiri di halaman Kantor Bupati Dharmasraya di mana akan dipasangkan selempang duta lansia oleh Ibu Menteri Sosial didampingi Bupati Dharmasraya,” kata dia.
Salah seorang peserta yang juga siswa kelas V SD 08 Pulau Punjung, Amar (12), mengaku senang bisa mengikuti bimtek dengan menghadirkan para narasumber yang menyenangkan.
“Saya senang sekali bisa mengikuti kegiatan bimtek tentang kepedulian dan perawatan lansia, bisa nambah teman juga, ditambah nanti disediakan hadiah berupa 'door prize' (undian berhadiah),” ucap Amar.
Bimtek digelar selama satu hari dengan menghadirkan dua narasumber, Agus Widiatmo dan Mirsal Gani, dengan tema besar "Membahagiakan Lansia di Usia Senjanya".
Kabag Tata Usaha Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Regional 1 Padang Arif Rohman mengatakan materi bimtek berjumlah 10 jam pelajaran mulai pengenalan konsep lansia, permasalahan dan kebutuhan, testimoni lansia bahagia, peran individu keluarga, masyarakat dan pemerintah mewujudkan kesejahteraan lansia, simulasi duta lansia terkait tugas, fungsi, dan tanggung jawab, diskusi, dan membangun komitmen.
Latar belakang bimtek digelar di SDN 08 Pulau Punjung sebagai upaya menanamkan nilai-nilai pentingnya menghargai lansia kepada siswa SD dan SMP dan perlunya membangun komitmen keterlibatan anak usia belia untuk menghargai dan memenuhi kebutuhan lansia di rumah maupun lingkungan masyarakat.
Hasil yang diharapkan dari bimtek, tersedia duta lansia di kalangan anak usia SD dan SMP yang akan berperan aktif dalam dua peran sebagai percontohan dan agen perubahan.
Model percontohan itu akan menjadi sosok panutan yang memberikan keteladanan dalam hal komitmen maupun tindakan nyata upaya menghargai dan membantu pemenuhan kebutuhan lansia dalam lingkungan keluarga dan masyarakat.
“Agent of change yaitu menjadi agen perubahan dalam menyosialisasikan, membangun komitmen dan mengajak teman-teman di lingkungan sekolah, lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat untuk menghargai dan membantu pemenuhan lansia,” ujarnya.