Jakarta (ANTARA) - Briptu Tiara Nissa Zulbida, anggota Polda Jawa Timur mendapat mandat menyampaikan salam dari Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Mohon izin menyampaikan salam Presiden Erdogan untuk Presiden Jokowi dan masyarakat Indonesia," kata Tiara di Mabes Polri, Jakarta, Senin.
Tiara satu dari 86 orang peserta 15 negara yang mengikuti program Capacity Building “The First Level Police Chief Training and The Non Thesis Master Degree” di Turkish National Police Academy (TNPA) tahun 2023, lulus sebagai lima besar terbaik.
Polri mengirimkan tiga personel terbaik mengikuti program pendidikan pertukaran anggota Polri di TNPA, selain Briptu Tiara juga ada Ipda Regina Setiawan dari Polda Kepri dan Bripka Hilman Lasmana dari Polda Jawa Barat.
Sebagai lulusan terbaik, Briptu Tiara mendapat kesempatan mewakili peserta untuk menyampaikan pidato kelulusan di hadapan Presiden Erdogan.
Pidato tersebut dibacakan dalam bahasa Turki pada wisuda yang berlangsung di Turki pada 26 Juli 2023.
Briptu Tiara mengisahkan pengalaman sampai terpilih sebagai perwakilan lulusan yang membacakan pidato di depan Presiden Erdogan.
Dia mengatakan para lulusan terbaik menurut pihak akademi diseleksi terlebih dahulu oleh pimpinan akademik, dilatih bagaimana cara membacakan pidana dan isi dari pidato tersebut.
"Alhamdulillah nama Indonesia terpilih," kata Tiara.
Bagi Tiara, terpilihnya Indonesia untuk menyampaikan pidato kelulusan sebagai pembuktian atas tekad yang ia bangun selama dua tahun menempuh pendidikan di Turki.
Tiara mengaku selama menempuh pendidikan tidak berjalan mudah, banyak liku-liku bahkan dianggap remeh karena memiliki postur tubuh kecil sehingga dianggap tidak layak sebagai Polwan Indonesia.
"Saya memantapkan niat, Indonesia harus dilihat di mata dunia," kata Tiara.
Sementara itu Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Internasional (Kadiv Hubinter) Polri Irjen Pol. Krishna Murti mengatakan Briptu Tiara dan rekan-rekannya merupakan lulusan terbaik Polri yang dikirim untuk mempelajari ilmu-ilmu kepolisian di luar negeri.
Menurut dia, Polri hampir setiap tahun mengirimkan personel-personelnya untuk mengikuti pelatihan, pendidikan maupun kursus-kursus ke luar negeri.
Selain ke Turki, juga ada yang dikirim ke London, Inggris, dan negara-negara di Asia.
"Jadi pengiriman anggota Polri bukan hanya ke Turki, kami juga mengirimkan anggota Polri ke berbagai negara lainnya dalam kerja sama menanggulangi transnational crime, mereka kemudian kembali menjadi agen-agen kepolisian yang baik, melaksanakan tugas kepolisian, dan menjadi agen-agen perubahan di organisasi Polri," kata Krishna.