Purwokerto (ANTARA) - Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Perum LKBN ANTARA Nina Kurnia Dewi bersama sejumlah badan usaha milik negara (BUMN) menularkan "virus" bekerja di BUMN kepada kalangan milenial, khususnya mahasiswi
Nina mengatakan hal itu saat memberikan keterangan pers usai kegiatan Srikandi Goes to Campus yang diselenggarakan Perum LKBN ANTARA serta didukung sejumlah BUMN dan anak BUMN di Auditorium Graha Widyatama Prof Rubijanto Misman, Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto.
Menurut dia, ada satu hal yang memang perlu disampaikan bahwa para generasi muda saat sekarang sebenarnya ditunggu oleh perusahaan-perusahaan BUMN sepanjang ketentuan dan syarat berlaku.
"Silakan dipelajari kebutuhan kami, dan tentu harapannya adalah teman-teman mahasiswa khususnya punya bekal yang cukup karena tantangan luar biasa," tegasnya.
Dia mengaku telah menyampaikan beberapa tip kepada para mahasiswa peserta kegiatan Srikandi Goes to Campus, antara lain mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat), jiwa wirausaha, disiplin diri, dan kesetaraan gender
Dalam hal ini, kata dia, antara laki-laki dan perempuan sebetulnya diberi kesempatan yang sama dan tidak untuk bersaing.
"Tetapi adalah untuk menjadi tim yang unggul di perusahaan karena secara naluri, gender itu diciptakan dengan kelebihan masing-masing. Nah ini yang kemudian bisa dikelola dan pesan lebih lanjut adalah beranilah memimpin," katanya.
Dia mengatakan hal itu karena di perusahaan, pihaknya sangat menunggu kotribusi telanta-talenta muda yang berani tampil untuk memimpin tim, menyampaikan solusi, membuat usulan, dan sebagainya.
"Moga-moga sore ini menginspirasi untuk semuanya, women leadership, women empowerment, itu kata kuncinya, dan tentu sinergi, kebersamaan, ini akan membawa kemajuan Indonesia," kata Koordinator Komunikasi dan Publikasi Srikandi BUMN Indonesia itu.
Direktur Kelembagaan dan Layanan PT Jamkrindo Abdul Bari mengatakan kegiatan Srikandi BUMN Goes to Campus menjadi momentum bagi Jamkrindo untuk menyampaikan bahwa perusahaan penjaminan itu memberikan kesempatan kepada milenial maupun srikandi (perempuan, red.) untuk memimpin unit-unit yang ada.
Bahkan, kata dia, komposisi milenial maupun perempuan yang berkesempatan menjadi pemimpin cukup signifikan.