Pariaman (ANTARA) - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan mengunjungi Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) pada Rabu (25/10), untuk melihat aktivitas Pasar Rakyat Pariaman dan proses belajar mengajar di SMKN 1 Pariaman
"Rencananya beliau datang ke Pariaman untuk mengunjungi Pasar Rakyat Pariaman dan SMKN 1 Pariaman," kata Penjabat Wali Kota Pariaman Roberia saat jumpa pers, di Pariaman, Senin.
Roberia mengatakan kunjungan Presiden ke pasar tersebut, yaitu untuk melihat kondisi pasar yang merupakan bangunan yang pernah direvitalisasi oleh pemerintah pusat beberapa tahun lalu.
Kunjungan tersebut, katanya pula, sejalan dengan upaya pemerintah mengendalikan inflasi di Indonesia dan memastikan harga kebutuhan pokok yang dijual di pasar tidak mahal serta terjangkau oleh masyarakat.
"Pemerintah setiap hari berupaya mengendalikan inflasi di Indonesia," katanya lagi.
Setelah mengunjungi pasar, ujarnya pula, Presiden Jokowi akan mengunjungi SMKN 1 Pariaman untuk melihat aktivitas belajar siswa, baik saat praktik maupun kegiatan lainnya.
"Yang jelas kedatangan Presiden merupakan rasa syukur yang luar biasa bagi Pariaman," katanya pula.
Sebelum mengunjungi Pariaman, Presiden akan meresmikan bandara di Mentawai. Lalu kegiatan Presiden dilanjutkan di Pariaman serta Lubuk Basung, Agam.
Pemerintah Kota Pariaman memastikan kegiatan tersebut bebas dari kegiatan politik atau murni untuk melihat kondisi Pasar Rakyat Pariaman secara langsung.
"Jadi beliau tidak menerima laporan saja, beliau langsung melihat ke lapangan bagaimana kondisinya," kata dia.
Sebelumnya, Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin meresmikan bangunan Pasar Rakyat Pariaman di Kota Pariaman, Sumbar yang merupakan hasil revitalisasi pasar yang dilakukan oleh pemerintah pusat, pada April 2021 lalu.
"Pemerintah berkomitmen untuk terus melakukan pembangunan dan revitalisasi guna memberikan akses kepada pedagang, terutama UMKM,’' kata Wapres saat memberikan sambutan pada Peresmian Pasar Rakyat Pariaman di Pariaman.
la mengatakan Pasar Pariaman memiliki sejarah panjang yaitu semenjak Pemerintahan Hindia Belanda. Aspek historis tersebut menjadi modal revitalisasi yang diselaraskan dengan aspek lingkungan dan nilai-nilai kearifan lokal.