Bantul (ANTARA) - Hampir dalam sepekan terakhir ini masyarakat di wilayah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, disuguhi dengan arak-arakan bendera partai politik peserta Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di atas mobil bak terbuka oleh Komisi Pemilihan Umum.
Begitu juga dengan jajaran penyelenggara pemilu di tingkat daerah yang mengawal Kirab Pemilu itu terus menggelorakan semangat masyarakat untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS) pada 14 Februari 2024 guna berkontribusi nyata menentukan pemimpin Indonesia.
Tentu saja, momentum tersebut tidak hanya diartikan sebagai tontonan pawai semata, namun tersirat pesan dan edukasi tentang pentingnya berkontribusi dalam kontestasi demokrasi guna menentukan pemimpin bangsa baik untuk wakil rakyat di legislatif maupun presiden dan wakil presiden.
Di Kabupaten Bantul, Kirab Pemilu 2024 dimulai pada 23 Oktober 2023, setelah lembaga penyelenggara pemilu di Bantul itu menerima estafet Kirab dari KPU Kota Yogyakarta. Serah terima diawali dengan kirab berjalan kaki dari Kantor KPU Bantul menuju Pendopo Parasamya Bantul.
Setelah itu, 18 bendera parpol peserta Pemilu dikirab di wilayah Kabupaten Bantul selama sepekan hingga 29 Oktober, sebelum kemudian diserahkan ke KPU Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Selama sepekan di Bantul, Kirab Pemilu 2024 dirangkai dengan berbagai program dan kegiatan, yaitu pendidikan pemilih pemula di Aula Pemda Bantul pada 24 Oktober, kemudian pendidikan pemilih bagi penyandang disabilitas di Kelurahan Sumberagung pada 25 Oktober.
Kemudian, kegiatan sosialisasi pendidikan pemilih bagi pedagang pasar di Pasar Sorobayan, Kecamatan Sanden pada 26 Oktober, sosialisasi di kawasan wisata Hutan Pinus Mangunan pada 27 Oktober, dan kegiatan KPU goes to campus di tiga perguruan tinggi wilayah Bantul pada 28 Oktober.
Pada kegiatan KPU goes to campus dengan nonton bareng "Kejarlah Janji" di tiga kampus besar wilayah Bantul yaitu Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Universitas Ahmad Dahlan (UAD), dan Universitas PGRI Yogyakarta yang juga dikemas sebagai bagian dari peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun 2023.
Penyemangat penyelenggara pemilu
Selama kegiatan Kirab Pemilu 2024 di Bantul, terpancar semangat dan optimisme dari para penyelenggara pemilu yang dilibatkan dalam sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya berkontribusi terhadap kontestasi demokrasi tersebut.
Jajaran KPU Bantul termasuk panitia pemungutan suara (PPS) tingkat kelurahan, panitia pemilihan kecamatan (PPK) dan pemuda yang digandeng tidak henti-hentinya bersorak menyuarakan kepada masyarakat tentang nilai-nilai Pemilu.
Ketua KPU Kabupaten Bantul Joko Santoso ketika menerima estafet Kirab Pemilu berharap Kirab Pemilu menjadi wahana sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat untuk mengetahui peserta Pemilu dan juga pada 14 Februari 2024 dilakukan pemungutan suara di TPS.
Selain itu, dengan adanya Kirab Pemilu diharapkan menjadi penyemangat baru bagi para penyelenggara pemilu. Melalui Kirab Pemilu, KPU juga berharap masyarakat memiliki pemahaman dan edukasi yang baik terkait pemilu.
Untuk itu, KPU menyebarkan nilai-nilai pemilu yang dikemas dalam berbagai program dengan sasaran pelajar ataupun pemilih pemula, difabel, maupun pedagang pasar.
Kegiatan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait pemilu sebagai sarana integrasi bangsa juga akan terus digencarkan hingga menjelang pemungutan suara 14 Februari 2024, dengan menggandeng PPK dan PPS se-Bantul dan generasi muda.
Pemilu 2024 tidak hanya sekadar mendatangi TPS untuk menggunakan hak pilihnya di bilik suara, namun lebih jauh masyarakat sebagai pemilih tentunya harus terlebih dulu mengawal dan mengetahui peserta Pemilu, termasuk program yang ditawarkan untuk kemajuan bangsa.
Bangkitkan partisipasi pemilih pemula
Berbagai cara dilakukan KPU Kabupaten Bantul untuk membangkitkan dan meningkatkan partisipasi pemilih pemula pada Pemilu 2024, di antaranya dengan melibatkan para pelajar sekolah menengah atas (SMA), dan mahasiswa, salah satunya dalam Kirab Pemilu 2024.
KPU berpandangan, peran aktif para generasi muda untuk menjadi bagian dari proses demokrasi mulai sosialisasi pendidikan politik hingga pemungutan suara sangat diperlukan, mengingat potensi jumlah pemilih pemula dan generasi muda pada Pemilu 2024 lebih besar dibanding segmen pemilih lainnya.
Berdasarkan data KPU Bantul pada kontestasi demokrasi Pemilu 2019, angka partisipasi pemilih atau yang menggunakan hak suara di TPS dari kalangan pemilih pemula di Kabupaten Bantul mencapai 90 persen.
Data dari KPU Bantul juga menyebutkan angka pemilih pemula dalam Pemilu 2024 di Bantul mencapai sekitar 43 persen dari total daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu.
Karena itu, selain melalui Kirab Pemilu, berbagai sosialisasi pendidikan politik bagi masyarakat dan juga generasi muda akan terus digencarkan dengan melibatkan jajaran KPU di tingkat kelurahan dan kecamatan.
Sosialisasi pendidikan pemilih di tingkat rukun tetangga (RT) juga digalakkan, dengan harapan nantinya pendidikan politik termasuk agenda pemungutan suara pada 14 Februari 2024 dapat tersampaikan ke semua masyarakat agar mereka pergi ke TPS untuk menyalurkan hak pilih.
Oleh karena itu, KPU Bantul bersama dengan para penyelenggara pemilu tingkat kelurahan dan kecamatan memiliki target seluruh 5.000 RT yang ada di Bantul, masyarakat tersosialisasikan tentang pendidikan pemilih untuk Pemilu 2024.
Dalam berbagai kesempatan sosialisasi dan pendidikan pemilih bagi masyarakat, KPU Bantul selalu menekankan bahwa Pemilu bukan sekadar kontestasi memilih calon pemimpin.
Pada tahun 2024, ketika Indonesia menyelenggarakan pesta demokrasi terbesar, banyak peristiwa mengikuti di belakangnya, mulai dari peristiwa budaya hingga ekonomi, sehingga, bisa dikatakan pemilu tidak hanya ajang asal pilih pimpinan.
Karena itu, melalui Kirab Pemilu di Bantul, berkeliling menyebarkan nilai-nilai pemilu yang dikemas dalam berbagai program guna memberikan pemahaman pendidikan politik bagi masyarakat untuk proses demokrasi yang berintegritas.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih juga berpandangan bahwa Kirab Pemilu sangat tepat diadakan karena dapat menjadi ajang sosialisasi dan edukasi, sehingga partisipasi dan kesadaran masyarakat meningkat dalam menggunakan hak suara pada Pemilu 2024.
Bupati Bantul juga mendukung penuh penyelenggaraan Pemilu 2024 yang berintegritas, dan berharap masyarakat Bantul dapat mengikuti pemilu dengan sukacita, dan meminimalisir gesekan akibat perbedaan pilihan politik yang ada.
"Perbedaan pilihan merupakan bagian penting dari proses demokrasi yang harus dihargai. Pemilu seharusnya menjadi sarana integrasi bangsa, bukan menjadi pemisah di tengah perbedaan pilihan," katanya.
Bupati Bantul juga mengimbau masyarakat agar mengikuti semua tahapan pemilu hingga pemungutan suara dengan hati yang didasari persaudaraan. Pemilu adalah peristiwa demokrasi tidak boleh dipandang sebagai sebuah pertarungan hidup dan mati.
Bupati Bantul juga mengimbau masyarakat agar mengikuti semua tahapan pemilu hingga pemungutan suara dengan hati yang didasari persaudaraan. Pemilu adalah peristiwa demokrasi tidak boleh dipandang sebagai sebuah pertarungan hidup dan mati.
Pemilu hanyalah prosedur demokrasi yang harus dilalui secara bersama-sama, sehingga siapapun calon pemimpin yang terpilih nanti apakah legislatif maupun presiden harus diterima secara lapang dada, karena pemimpin akan bekerja
sesuai dengan Undang Undang.
Sosialisasi pendidikan pemilih bagi masyarakat di Hutan Pinus Mangunan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, oleh jajaran KPU Bantul (ANTARA/HO-KPU Bantul)