Jakarta (ANTARA) - Dan kita harapkan nanti semester kedua tahun 2024 siap beroperasi dan memberikan pelayanan pada ibu dan anak, penanganan kegawat-daruratan, jantung, stroke, emergency dan orthopedic
“Dan kita harapkan nanti semester kedua tahun 2024 siap beroperasi dan memberikan pelayanan pada ibu dan anak, penanganan kegawat-daruratan, jantung, stroke, emergency dan orthopedic,” kata Jokowi saat peletakkan batu pertama (groundbreaking) rumah sakit yang dibangun oleh investor swasta di IKN, Kalimantan Timur, Rabu.
Jokowi mengatakan RS kedua yang dibangun di IKN tersebut akan menjadi rumah sakit dengan konsep ramah lingkungan yang mendukung percepatan dan pembangunan IKN sebagai ibu kota pertama di dunia dengan konsep kota hutan (forest city).
Sebanyak 20 persen dari total luas lahan RS tersebut akan digunakan sebagai area hijau, yang dilengkapi dengan fasilitas healing garden.
“Dengan sistem kelola taman untuk membantu percepatan kesembuhan pasien. Jadi kalau pasien sakit di sini, lihat kanan hijau, kiri hijau, ke depan hijau, ke luar ruangan hijau, cepat sembuhnya,” kata Jokowi.
Presiden meminta RS yang dibangun oleh investor Mayapada itu benar-benar memberikan contoh rumah sakit ramah lingkungan. Hal itu dapat dilakukan dengan optimalisasi penggunaan teknologi dan efisiensi penggunaan air dan energi.
“(Serta) memaksimalkan cahaya matahari, dan membangun sistem daur ulang air limbah yang baik, serta menyediakan kolam resapan untuk penyerapan air hujan agar bisa dimanfaatkan kembali,” ujarnya.
Lebih lanjut, Presiden juga mengingatkan agar sistem layanan yang baik juga harus dibangun untuk pasien peserta BPJS Kesehatan.
“Pasien BPJS jangan dilupakan, dan pembangunan agar segera dilaksanakan, jangan groundbreaking lalu nanti berhenti, groundbreaking nanti tetap terus kerja yang saya harapkan,” kata dia.
Jokowi meyakini RS tersebut akan memiliki fasilitas yang baik karena perusahaan pengelolanya memiliki pengalaman, dan jejaring kerja sama dengan perusahaan rumah sakit dari luar negeri.
Dengan semakin baiknya fasilitas kesehatan di dalam negeri, Jokowi mengharapkan jumlah masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri semakin berkurang. Menurut Jokowi, hampir dua juta masyarakat Indonesia setiap tahunnya berobat ke luar negeri.
“Hampir lebih dari Rp100 triliun, setiap tahun masyarakat kita membawa uang ke luar negeri untuk berobat,” ujar Jokowi.