Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo menyampaikan tiga bidang kerja sama, termasuk mengenai transisi energi di kawasan, yang dapat menjadi fokus ASEAN Caucus dalam Dewan Penasihat Bisnis APEC (APEC Business Advisory Council).
"Caucus ASEAN dapat menjadi bagian penting untuk memperkuat inisiatif ini. Di sisi lain, transisi energi juga membutuhkan dukungan investasi, dukungan teknologi, di mana prakarsa Indo Pacific impact fund itu dapat memiliki peran yang signifikan," kata Jokowi dalam keterangan dari Biro Pers Sekretariat Presiden yang diterima di Jakarta, Kamis pagi.
Selain itu, fokus penting lain ialah soal pencapaian netralitas karbon. Jokowi menyampaikan bahwa perekonomian harus tetap berkembang seiring dengan komitmen ASEAN untuk turut menjaga lingkungan.
"ASEAN juga telah menyepakati strategy for carbon netrality. Indonesia juga menargetkan net zero pada tahun 2060, di mana pencapaian target tersebut butuh kerja sama konkret, khususnya di sektor pemerintah dan bisnis yang dapat dijembatani oleh ASEAN Caucus," jelas Jokowi.
Dia pun mendorong peran aktif ASEAN Caucus dalam mendukung komitmen ASEAN mempercepat implementasi pembayaran digital batas melalui kerja sama lembaga-lembaga keuangan.
"Saya yakin caucus ASEAN dapat berperan dalam inisiatif ini," imbuhnya.
Jokowi menyambut baik terbentuknya ASEAN Caucus untuk memperkuat sentralitas ASEAN dalam APEC Business Advisory Council. Melalui ASEAN Caucus, di berharap kemitraan pemerintah dan bisnis dapat semakin kuat.
Dia juga menekankan bahwa ASEAN merupakan salah satu kawasan strategis yang memiliki modal kuat untuk menjadi pusat dari pertumbuhan dunia.
ASEAN memiliki sejumlah kekuatan yang menjadi aset penting, seperti pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata dunia dan demografi usia muda yang besar.
"Dan juga stabilitas kawasan yang selalu terjaga. Ini juga sebuah kekuatan. Inilah aset penting yang memungkinkan suara ASEAN dapat didengar lebih keras di berbagai forum termasuk di APEC," ujar Presiden Jokowi.