Jakarta (ANTARA) - Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo berpesan kepada 1.234 taruna lulusan pendidikan dasar integratif Prajurit dan Bhayangkara Taruna (Prabhatar) Akademi TNI dan Akpol 2023 untuk terus berbuat baik agar dapat menjadi pemimpin yang memiliki karakter kepribadian luhur dan mampu menjadi teladan.
Amanat itu disampaikan Kapolri saat menghadiri acara wisuda Prajurit dan Bhayangkara Taruna (Prabathar) Akademi TNI dan Akpol 2023 bersama Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto di Lapangan Sapta Marga Akmil, Magelang, Jawa Tengah pagi tadi.
Sigit menegaskan bahwa, pendidikan bersama ini merupakan komitmen terwujudnya sinergisitas dan soliditas seluruh personel TNI-Polri yang ditanamkan sejak dini atau masa pendidikan.
Jenderal polisi bintang empat itu menyebut, sinergisitas dan soliditas merupakan modal penting untuk seluruh jajaran TNI-Polri dalam menjalankan tugasnya ke depan. Terutama, menjaga persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia.
"Hal ini penting karena TNI-Polri merupakan garda terdepan dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI," ujarnya.
Mantan Kabareskrim Polri itu menekankan, sinergisitas dan soliditas TNI-Polri harus terus diperkuat atau diperkokoh guna menyelesaikan berbagai permasalahan bangsa. Sebagaimana pesan yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Presiden, kata Sigit, berpesan agar TNI dan Polri harus terus meningkatkan sinergisitas, meningkatkan komunikasi dan interaksi, sering bekerja sama untuk memecahkan masalah-masalah bersama.
"Saya berharap pendidikan dasar integrasi kemitraan ini mampu menjadi perekat ikatan emosional di antara para taruna, sehingga dapat terus bersinergi dan menjadi teladan bagi masyarakat dalam mempererat kebhinekaan,” ujar Sigit.
Ia kembali menekankan bahwa, sinergisitas dan soliditas TNI-Polri juga akan menjadi modal utama untuk menjawab segala bentuk tantangan bangsa demi mewujudkan visi Indonesia Emas tahun 2045.
“Saya berpesan agar para taruna terus mempererat sinergisitas dan soliditas TNI-Polri dalam setiap kesempatan. Dengan sinergitas dan soliditas TNI-Polri yang kokoh maka akan mampu melewati berbagai tantangan bangsa demi mewujudkan visi Indonesia Emas 2045," paparnya.
Dalam kesempatan itu juga, Sigit mengigatkan personel TNI-Polri harus selalu siap menghadapi segala bentuk tantangan tugas yang kadang tidak mudah. Di antaranya, ketidakpastian global, disrupsi teknologi dan kondisi geopolitik yang bisa berdampak terhadap keamanan dalam negeri.
Seluruh personel, lanjut dia, harus bisa memanfaatkan bonus demografi yang dihadapi Bangsa Indonesia di tahun 2030 hingga 2035. Hal itu harus dijadikan peluang untuk mewujudkan sumber daya manusia yang unggul.
“Oleh karena itu, bekali diri dengan ilmu pengetahuan dan kemampuan teknologi yang relevan dengan perkembangan zaman, serta tingkatkan kemampuan berbahasa asing, agar para taruna dapat menembus batas hingga ke dunia internasional," tutur Sigit.
Pendidikan dasar integratif ini diikuti sebanyak 1.234 taruna. Terdiri dari 535 Pratar Akmil, 240 Pratar AAL, 155 Pratar AAU, 300 Bhatar Akpol dan 4 taruna Republik Demokratik Timor Leste.