Jambi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merangin, Provinsi Jambi, melakukan screening frambusia ke sejumlah sekolah dasar di daerah tersebut sebagai upaya pencegahan penularan penyakit infeksi kulit pada anak-anak.
Penjabat Bupati Merangin Mukti di Jambi, Kamis, mengatakan upaya ini untuk memastikan bahwa Kabupaten Merangin bebas dari penyakit frambusia karena sudah bertahun-tahun tidak ditemukan kasus penyakit tersebut di tengah-tengah kehidupan masyarakat.
"Terima kasih kepada Tim Penilai Eradikasi Frambusia Pusat yang telah menyisihkan waktunya bersedia berkunjung ke Kabupaten Merangin. Saya menyambut baik dan sangat mengapresiasi kegiatan tersebut," kata dia saat menyambut kedatangan Tim Penilai Sertifikasi Bebas Frambusia dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Menurut dia jika ada ditemukan penyakit frambusia di Merangin memang akan berdampak langsung dengan status sosial dan ekonomi penderitanya. Penderita akan merasa minder bergaul dalam kehidupan bermasyarakat.
Untuk mencegah berjangkitnya frambusia tersebut, Pemkab Merangin telah melakukan berbagai upaya serveylan frambusia aktif ke sekolah-sekolah dasar dan turun langsung ke masyarakat.
Sementara itu perwakilan tim penilai eradikasi frambusia Pusat Ridwan Mawaldi mengatakan kedatangan pihaknya ini guna memastikan tidak ada lagi penyakit frambusia tersebut di Kabupaten Merangin
Ridwan menjelaskan frambusia merupakan penyakit menular yang kebanyakan dialami anak-anak. Frambusia atau yang dikenal sebagai penyakit furu, koreng atau tukak ini disebabkan faktor kebersihan.
Penderita frambusia, kata dia, biasanya tidak menerapkan pola hidup bersih dan sehat, jarang mandi, domisili penderita daerah sulit air dan kurangnya kebersihan lingkungan tempat tinggal penderita.
Untuk itu, dibutuhkan edukasi yang masif kepada anak-anak dan orangtua untuk menjaga kebersihan diri agar terhindar dari penyakit menular tersebut.