Jambi (ANTARA) - Pemerintah Kota Jambi (Pemkot) memperbanyak gerakan pangan murah di daerah setempat sebagai upaya pengendalian inflasi menjelang Ramadhan 2024.
Pj Wali Kota Jambi Sri Purwaningsih di Jambi, Jumat, mengatakan mulai tahun ini gerakan pangan murah akan terus dilakukan di 11 kecamatan di Kota Jambi.
Dalam penjualan pangan murah dipastikan terdapat selisih harga yang relatif signifikan dibandingkan harga di pasar.
"Dari penyelenggaraan acara ini saya memastikan perbandingan harga bahan pangan seperti cabai yang ada di pasar seharga Rp80 ribu di sini Rp70 ribu dan sayur bayam yang ada di pasar seharga Rp6.000 disini hanya Rp3.000 lebih rendah dari harga yang ada di pasar," kata dia.
Sri mengatakan tujuan Pemkot Jambi mengadakan acara ini untuk memastikan pasokan pangan tersedia, memiliki harga yang terjangkau, dan mengendalikan inflasi supaya daya beli masyarakat di Kota Jambi bisa terjaga.
Berbarengan dengan kegiatan gerakan pangan murah ini, Pemkot Jambi juga menyelenggarakan gerakan pasar murah di Pasar Angso Duo, Tugu Keris Siginjai dan juga menggandeng toko TPID yang dimulai hari ini hingga beberapa hari ke depan.
"Kita mempunyai toko pangan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang nanti akan dioptimalkan lagi supaya dapat menyeimbangkan harga pasar sehingga masyarakat dapat terbantu," ujar dia.
Dengan adanya rangkaian kegiatan tersebut, Pemkot Jambi juga merencanakan kerja sama dengan beberapa daerah produsen bahan pokok yaitu Sleman, Purworejo, Brebes dan beberapa daerah lainnya untuk saling memenuhi kebutuhan pangan.
Tak hanya itu, dalam waktu dekat pemkot juga akan meluncurkan Gerakan Payo Menanam sebagai upaya untuk mengendalikan inflasi di Kota Jambi.
"Ada banyak langkah yang kami lakukan, tujuannya supaya inflasi di Kota Jambi ini turun, supaya daya beli di masyarakat terus terjaga, bahan pokok tersedia, dan harga terus terkendali," kata Sri.
Sri juga menambahkan, ketersediaan beras di Kota Jambi aman terkendali tidak ada masalah menurut informasi dari Bulog Kota Jambi.