Kupang (ANTARA) - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mencatat jarak aliran lava pada sektor barat Gunung Ile Lewotolok di Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) mencapai 1,2 km dari bibir kawah.
"Aliran lava yang saat ini mengalir ke sektor barat sudah mencapai jarak 1,2 km dari bibir kawah," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Ile Lewotolok Jeffry Pugel ketika dihubungi dari Kupang, Senin.
Pos Pengamatan Gunung Api Ile Lewotolok merekam adanya arah aliran lava baru selain selatan dan tenggara, yakni sektor barat.
Jarak aliran lava pun teramati telah mencapai 1,2 km dari sebelumnya terpantau hanya 400 meter pada Sabtu (11/5).
Kini jarak aliran terakhir ke desa terdekat yakni Desa Amakaka lebih kurang sejauh 2,8 km.
"Mudah-mudahan ada perlambatan kecepatan aliran lava ketika melewati morfologi yang lebih landai," ucapnya.
Saat ini Badan Geologi masih mempertahankan status tingkat aktivitas gunung tersebut pada Level III atau Siaga.
Rekomendasi yang dikeluarkan pun masih sama, agar masyarakat di sekitar Gunung Ile Lewotolok maupun pengunjung, pendaki, wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 km dari pusat aktivitas gunung.
Lalu masyarakat Desa Lamatokan dan Desa Jontona diimbau agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran, longsoran lava, dan awan panas dari bagian timur puncak atau kawah Gunung Ile Lewotolok.
Sedangkan masyarakat Desa Jontona dan Desa Todanara diimbau agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah sektoral selatan dan tenggara sejauh 3 km pusat aktivitas Gunung Ile Lewotolok.
"Masyarakat agar tetap tenang namun selalu waspada. Kami selalu memantau perkembangan terkini di lapangan kemudian akan dilakukan evaluasi," kata Jeffry.