Makkah (ANTARA) - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi akan menyafariwukufkan 288 calon haji lanjut usia (lansia) dan disabilitas nonmandiri atau tanpa pendamping.
"Berdasarkan data yang kami dapatkan dari kepala seksi bahwa jumlah jamaah haji yang akan kita safari hukumkan itu berjumlah 288 itu terdiri dari 11 sektor," ujar Koordinator Safari Wukuf Lansia non-Mandiri dr Meldy di Makkah, Rabu.
Kemenag telah menentukan persyaratan jamaah calon haji lansia dan disabilitas yang akan mengikuti safari wukuf lansia non-mandiri.
Pertama, jamaah calon haji lansia dan disabilitas yang tidak mandiri (tirah baring) dalam melakukan aktivitas sehari-hari dalam memenuhi kebutuhan dasar (makan, minum, mandi, mobilisasi).
Kedua, jamaah calon haji lansia dan disabilitas yang tidak bisa berjalan atau pengguna kursi roda karena sakit yang memerlukan perawatan lebih lanjut.
Ketiga, jamaah calon haji lansia dan disabilitas yang memiliki komorbid penyakit kronis seperti jantung, hipertensi, stroke (sedang-berat).
Keempat, jamaah calon haji lansia dan disabilitas yang pulang setelah mendapat perawatan dari Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dengan kelemahan.
Terakhir, jamaah calon haji lansia dan disabilitas sesuai dengan kriteria risiko tinggi yang ditentukan petugas kloter.
Meldy mengatakan saat ini jamaah Lansia tengah dijemput secara berkala dari hotel pemondokan di tiap sektor ke hotel transit. Letaknya dekat dengan KKHI Makkah.
"Fasilitas secara infrastrukturnya di sini kita buat senyaman mungkin seperti di rumah. Sehingga kita memilih hotelnya ini adalah mirip apartemen," kata dia.
Rencananya, jamaah lansia non mandiri tersebut akan disafariwukufkan pada Sabtu pekan ini. Maka, demi kelancaran pergeseran dan safari wukuf, jamaah diberangkatkan lebih awal ke hotel transit.
"Kalau itu dilakukan menjelang H-1 atau H-2, takutnya itu tidak sempat bahkan mungkin akan mengganggu kesehatan mereka," kata dia.