Jambi (ANTARA) - Direktorat Jendral Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Jambi mencatat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) mencapai Rp2,76 triliun hingga periode 31 Mei 2024.
Kepala Kanwil DJPb Provinsi Jambi Burhani AS di Jambi, Selasa, mengatakan KUR telah tersalurkan ke 42.492 debitur.
"Penyaluran KUR ini mencapai 45,59 persen dari target sebesar Rp5,94 triliun," kata Burhani.
Dua sektor unggulan pelaku usaha di Provinsi Jambi adalah sektor pertanian perburuan, dan kehutanan dengan jumlah penyaluran Rp1,8 triliun dan sektor perdagangan besar dan eceran dengan jumlah penyaluran Rp621,49 miliar.
Pada sektor pertanian perburuan dan kehutanan, KUR tersalurkan ke 22.108 debitur sedangkan pada sektor perdagangan besar dan eceran kepada 8.224 debitur.
Penyaluran KUR sampai dengan 31 Mei 2024 pinjaman KUR Mikro mengambil porsi terbesar. Dibandingkan dengan periode yang sama 2023, penyaluran pada tahun ini tumbuh sebesar 77,33 persen (yoy).
Berdasarkan cakupan wilayah penyaluran KUR, penyaluran terbesar di Kabupaten Muaro Jambi dengan total penyaluran sebesar Rp426,70 miliar kepada 5.795 debitur.
Di Kabupaten Batanghari pinjaman KUR mencapai Rp253,03 miliar kepada 3.532 debitur, Kabupaten Bungo sebesar Rp301,53 miliar kepada 4.035 debitur.
Di Kerinci penyaluran sebesar Rp163,41 miliar kepada 3.234 debitur, Merangin sebesar Rp347,92 miliar tersalurkan ke 4.554 debitur.
Di Kabupaten Sarolangun KUR tersalurkan sebesar Rp201,90 miliar kepada 3.339 debitur.
Selanjutnya di Tanjab Barat sebesar 355,71 miliar kepada 5.723 debitur, di Tanjung Jabung Timur pinjaman usaha rakyat ini mencapai Rp43,20 miliar kepada 1.070 debitur, dan di Kabupaten Tebo penyaluran mencapai Rp295,95 miliar kepada 4.852 debitur.
Berikutnya di Kota Jambi sebanyak Rp308,68 miliar yang dimanfaatkan oleh 5.308 debitur sedangkan di Sungai Penuh pinjaman sebesar Rp65,47 miliar kepada 976 debitur.
Burhani menyebutkan bahwa KUR bagian dari program pemerintah untuk membantu pelaku usaha mendapatkan akses permodalan.