Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Senin, dibuka melemah menjelang rilis neraca perdagangan Indonesia.
Pada awal perdagangan Senin, turun 16 poin atau 0,10 persen menjadi Rp16.025 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.009 per dolar AS
"Dari domestik, data utang luar negeri dan neraca akan rilis siang ini yang diperkirakan masih akan surplus dengan tren menurun,” kata analis Bank Woori Saudara Rully Nova saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin.
Rully menuturkan surplus neraca perdagangan diperkirakan sebesar 2 miliar hingga 2,2 miliar dolar AS pada November 2024, lebih rendah dibanding Oktober 2024 yang sebesar 2,5 miliar dolar AS.
Ia memproyeksikan rupiah hari ini melemah di kisaran Rp15.990 per dolar AS sampai dengan Rp16.050 per dolar AS.
Menurut dia, pergerakan rupiah dipengaruhi oleh penguatan indeks dolar AS dan imbal hasil (yield) obligasi Amerika Serikat (AS) akibat risiko ketidakpastian ekonomi dan arah kebijakan suku bunga bank sentral AS atau The Fed ke depan.
Indeks dolar AS naik menjadi 107 dan imbal obligasi AS tenor 10 tahun meningkat menjadi 4,40 persen.