Jakarta (ANTARA Jambi) - Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan mengumumkan satu kasus baru H5N1 atau flu burung yang telah dikonfirmasi Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Balitbangkes.
Kasus itu merupakan kasus flu burung ke-192 di Indonesia sejak 2005, kata Direktur Jenderal P2PL Tjandra Yoga Aditama dalam rilisnya di Jakarta, Senin.
Kasus terbaru itu adalah seorang bocah laki-laki berinisial IT (4) yang merupakan warga Kampung Nagreg, Desa Gorowong, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Secara kronologis, pada 30 November 2012 mulai timbul gejala demam pada IT sehingga keesokan harinya atau 1 Desember 2012 dibawa berobat ke Pustu.
Namun hingga 4 Desember 2012 tidak ada perubahan sehingga IT dibawa berobat ke dokter swasta, dan pada 5 Desember 2012 pagi hari IT dibawa berobat ke Puskesmas dan sore hari kasus dirujuk ke RSIA swasta untuk rawat inap.
"Pada 6 Desember 2012 kasus dirujuk ke RSUD Tangerang karena demam, batuk, dan sesak nafas. Keadaan kasus semakin memburuk dan akhirnya kasus meninggal dunia jam 23.40 WIB," kata Tjandra.
Atas kasus tersebut, telah dilakukan penyelidikan epidemiologi ke rumah sakit, rumah kasus, dan lingkungan sekitar oleh Tim Terpadu Kemenkes dan Dinas Kesehatan setempat.
"Dari penyelidikan didapat kemungkinan faktor risiko yaitu kontak langsung dengan bangkai unggas (entog) di sekitar tempat tinggalnya," ujar Tjandra.
Dengan bertambahnya kasus itu, jumlah kumulatif flu burung di Indonesia sejak 2005 hingga 17 Desember 2012 adalah 192 kasus dengan 160 kematian.
Direktur Jenderal P2PL Tjandra Yoga Aditama selaku "focal point" bagi International Health Regulation (IHR) telah menginformasikan tentang kasus ini ke WHO.(Ant)