Jambi (ANTARA Jambi) - Sedikitnya 101 hektare lahan sawah di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi mengalami puso akibat banjir di daerah itu.
"Luas sawah yang gagal panen itu tersebar di tiga kecamatan, akibat tingginya curah hujan dan banjir kiriman dari daerah hulu Sungai Batanghari," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Akhmad Mausul di Muarasabak, ibukota Kabupaten Tanjabtim, Minggu.
Ia menyebutkan, ketiga daerah kecamatan itu meliputi Kecamatan Berbak, Kecamatan Rantau Rasau dan Kecamatan Dendang.
Tanaman gagal panen itu akibat terendam air luapan sungai sehingga sebagian besar benih yang ditabur petani mati.
Akhmad Mausul menyebutkan, Kecamatan Berbak padi puso tersebar di enam desa, yakni Kelurahan Simpang seluas 30 hektare, Desa Rantau Rasau ada 15 hektare, Desa Telaga limo mencapai 25 hektare.
Selain itu satu hektare di Desa Rantau Makmur, Desa Sungai Rambut ada tiga hektare dan Desa Rawasari seluas sembilan hektare.
Di Kecamatan Rantau Rasau terdapat di empat Desa yaitu, Desa Harapan Makmur seluas tiga hektare, Desa Marga Mulya ada empat hektare, Desa Bandar Jaya empat hektare, dan dua hektare Desa Pematang Mayang.
Untuk Kecamatan Dendang terdapat di Desa Koto Kandis seluas enam hektare.
Menurut Akhmad Mausul, ketiga kecamatan itu merupakan salah satu daerah kecamatan di Tanjabtim yang dilanda banjir kiriman yang hampir merata di tiap kota/kabupaten di Provinsi Jambi.
"Bagi petani yang sawahnya puso akan diberikan bantuan bibit padi 40 kilogram untuk satu hektare," tambah Akhmad Mausul.
Dari data Dinas Pertanian Tanjabtim luas tanaman padi di daerah itu mencapai 11.715 hektare. Tanjabtim merupakan salah satu lumbung padi di Provinsi Jambi.
Hanya saja, produktivitas pertanian di daerah ini terancam turun akibat maraknya alih fungsi kawasan pertanian menjadi perkebunan.(Ant)