Jambi (ANTARA Jambi) - Seluas 55 hektare lahan perkebunan dan semak belukar di Kabupaten Tanjung Barat, Jambi, musnah terbakar akibat terbakarnya kawasan hutan di daerah itu.
Kepala Dinas Kehutanan Tanjung Jabung Barat (Tanjabar) Ir Erwin ketika dihubungi di Kualatungkal, ibukota Tanjabar, Rabu, kebakaran itu terjadi akibat titik api yang muncul di sejumlah kawasan hutan.
Ia mengatakan, dalam rentang waktu empat bulan terakhir terhitung sejak Maret sampai Juni ini terpantau 31 titik api di Tanjabar.
Dari puluhan titik api ini, terbanyak terdapat di wilayah Kecamatan Betara dan Bram Itam, sementara untuk wilayah Tungkal Ulu, hanya ada beberapa titik saja.
"Jumlah titik api ini berdasarkan pantau satelit NOAA. Saat ini semua titik api itu sudah dapat ditangani," katanya.
Titik api itu timbul akibat pembukaan lahan di musim kemarau oleh warga yang membuka lahan pertanian.
Untuk mengantisipasi meluasnya kebakaran lahan, pihak Dinas Kehutanan memberlakukan siaga satu dan telah mengerahkan tim pemadam kebakaran lahan dan hutan dengan kekuatan penuh.
Dalam rangka menunjang operasional di lapangan, pihaknya sudah membuat posko di wilayah Muntialo tepatnya di lapangan Pramuka dengan anggota 30 orang dan menyiapkan empat unit mobil dan enam unit mesin pompa pemadam kebakaran.
Ke-30 personil tersebut dibagi menjadi dua tim, masing-masing beranggotakan 15 personil. Para personil yang diterjunkan ini akan selalu siaga di posko.
Erwin mengatakan saat ini semua titik api sudah dapat ditangani dan dikuasi oleh tim pemadam. Dalam melakukan penangan pemadaman ini, Dishut mengutamakan pemadaman di lokasi kebakaran yang dekat dengan pemukiman warga, seperti yang terjadi di wilayah Bram Itam dan Betara.
"Ada 31 titik api yang terdata dan sudah kita tangani semuanya," kata mantan Kepala Dinas Kehutanan Tanjung Jabung Timur ini.
Ia juga mengatakan dalam menanggulangi kebakaran di titik api tertentu di antaranya di lahan tidur, perkebunan sawit dan lahan akasia, pihaknya juga dibantu oleh perusahaan setempat.(Ant)