Jambi (ANTARA Jambi) - Kepala Seksi Tanggap Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi Dalmanto, mengatakan, kebakaran yang terjadi di kawasan pemukiman di sekitar Pasar Angsoduo, Rabu, disebabkan oleh kompor minyak yang meledak.
Menurut dia, kompor meledak saat ditinggal oleh penghuninya yang hendak menjemput anaknya ke sekolah.
"Penyebabnya kompor minyak yang meledak. Warga itu pergi menjemput anak, tapi lupa mematikan kompor yang dalam keadaan hidup, sehingga meledak," katanya.
Sementara ini, kerugian yang disebabkan oleh kebakaran itu mencapai ratusan juta rupiah.
"Tidak ada korban jiwa, namun kerugian mencapai ratusan juta rupiah. Sedikitnya 23 rumah yang terbakar. Jika dirata-ratakan satu rumah seharga Rp20 juta maka jumlahnya mencapai Rp460 juta," katanya.
Api cepat membesar dan menyambar rumah-rumah lainnya karena hampir seluruh pemukiman dalam pasar itu terbuat dari kayu.
Dalmanto meminta agar warga lebih waspada mengingat saat ini sudah masuk masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau.
Anggota DPRD Kota Jambi M Jayadi, mengaku heran dengan kebakaran yang terjadi di pemukiman itu, sebab setahu dia, kawasan itu adalah kawasan Pasar Angsoduo dan bukanlah kawasan pemukiman.
"Kok ada pemukiman yang terbakar dalam pasar, setahu saya itu adalah kawasan pasar, tidak ada pemukiman di sana, tapi kok bisa ada," katanya.
Ia mengharapkan, pascakejadian ini tidak ada lagi pemukiman di dalam pasar dan semua pemukiman di dalam Pasar Angsoduo ditertibkan.
"Pemerintah harus tegas, tertibkan permukiman di dalam pasar itu," tegasnya.
Wali Kota Jambi Bambang Priyanto, yang datang langsung meninjau lokasi kebakaran mengatakan akan memberikan bantuan kepada korban. "Akan kita berikan bantuan, tapi akan dilakukan pendataan dulu," kata Bambang.(Ant)