Jambi (ANTARA Jambi) - Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Muarabulian, Kabupaten Batanghari, Jambi, Wahyu Prasetio mengatakan, Bupati Batanghari non aktif Abdul Fattah yang telah menjalani eksekusi, menghuni kamar tahanan (sel) B1.
"Surat eksekusi Fattah sudah diterima pihak Lapas, P48 sudah ditanda tangani oleh pihak Kejari dan Lapas. Saat ini beliau (Fattah) menghuni kamar B1 (Faviliun Bulian 1)," kata Wahyu Prasetio ketika dikonfirmasi, Sabtu.
Bupati non aktif Batanghari itu harus menjalani hukuman selama satu tahun sesuai putusan majelis hakim Pengadilan Tinggi Jambi. Fattah tersandung kasus korupsi pengadaan mobil pemadam kebakaran di Pemkab Batanghari pada 2004 yang merugikan negara sebesar Rp651 juta.
Ia mengatakan, kamar khusus tahanan Tipikor dengan ukuran 4 X 6 meter itu diisi oleh tiga orang tahanan, yakni Abdul Fattah, Abdul Bakir dan Joni, mantan Kadishub Batanghari.
"Kamar itu hanya berisi tiga orang dan untuk mengecek penyakit jantung yang diderita oleh Fattah, nanti ada dokter yang akan mengeceknya dan akan kita periksa kembali perkembangan penyakit tersebut," ujarnya.
Kuasa hukum Abdul Fattah, Melly Cahlia mengatakan, kliennya sengaja datang sendiri ke Lapas Muarabulian pada Jumat (25/4) sekitar pukul 16.00 WIB.
Kedatangan Fattah ke Lapas langsung diantar oleh ketiga anaknya, Faisal, Daus dan Avis dengan menggunakan mobil jenis kabin ganda bernomor polisi BH 9116 AS.
"Eksekusi berjalan lancar dan klien kami datang sendiri ke Lapas untuk menjalani eksekusi putusan Pengadilan Tinggi beberapa waktu lalu," kata Melly.
Pihaknya telah mempersiapkan dokumen yang akan diserahkan ke pihak Lapas, demikian pula dengan formulir dokumen BA-8 yang telah ditandatangani, termasuk dokumen rekam medis hasil "check up" jantung yang dilakukan oleh Abdul Fattah.
Sementara itu, Kasi Intel Kejari Muarabulian Husaini menjelaskan, Abdul Fattah sudah dieksekusi dan serahkan ke Lapas Kelas IIB Muara Bulian dalam kondisi sehat. (Ant)
Bupati Batanghari non aktif huni sel B1
Sabtu, 26 April 2014 20:46 WIB
.....Kamar itu hanya berisi tiga orang dan untuk mengecek penyakit jantung yang diderita oleh Fattah, nanti ada dokter yang akan mengeceknya dan akan kita periksa kembali perkembangan penyakit tersebut," ujarnya......