Jakarta (ANTARA Jambi) - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto menginginkan penerapan lingkungan sekolah yang benar-benar bebas dari asap rokok,karena belakangan terdapat kecenderungan anak usia sekolah yang menjadi perokok aktif.
"Hari Tanpa Tembakau sedunia yang baru saja diperingati (Minggu, 31/5) harus menjadi spirit untuk mewujudkan lingkungan sekolah bebas dari rokok," kata Susanto saat dikonfirmasi dari Jakarta, Senin.
Menurut Susanto, jumlah anak usia sekolah yang menjadi perokok aktif menunjukkan angka yang fantastis.
"Bahkan diperkirakan, anak usia sekolah sebagai perokok aktif mencapai 17 persen dari 61,4 juta jiwa populasi anak usia sekolah," katanya.
Komisioner KPAI itu juga menyayangkan terdapat kenyataan bahwa para pendidik tidak memberi suri tauladan yang baik kepada murid-muridnya di sekolah terkait kegiatan merokok.
"Fatalnya, sering ditemukan guru merokok saat mengajar berlangsung. Dengan alasan apa pun guru merokok di ruang kelas tidak dibenarkan," katanya.
Susanto menekankan Dinas Pendidikan di seluruh Indonesia harus melakukan upaya tegas kepada guru dan tenaga kependidikan yang merokok di lingkungan sekolah.
"Selain akan berpengaruh pada kesehatan siswa (merokok di depan murid), secara etik perilaku tersebut tidak tepat," kata dia. (Ant)
KPAI ingin penerapan konsisten sekolah bebas rokok
Senin, 2 Juni 2014 17:59 WIB
.....Hari Tanpa Tembakau sedunia yang baru saja diperingati (Minggu, 31/5) harus menjadi spirit untuk mewujudkan lingkungan sekolah bebas dari rokok.....