Jakarta (ANTARA Jambi) - Penemuan serpihan bagian sayap pesawat yang
disebut flaperon kini menggeser fokus di bagian Samudera Hindia mana
sebenarnya Malaysia Airlines MH370 jatuh.
Salah satu kemungkinan
yang semakin masuk akal adalah bahwa pesawat itu jatuh setelah melintasi
kepulauan yang menjadi tujuan wisata terkenal di dunia --Maladewa atau
Maldives-- yang terhampar di sebelah selatan India.
Penduduk
sebuah pulau karang atau atol di Maladewa selama berbulan-bulan
bersikukuh telah melihat sebuah jet besar dengan tanda garis merah
Malaysia Airlines, terbang rendah di atas kepala mereka pada pagi hari
ketika MH370 dinyatakan hilang kontak dengan menara pengawas.
Mereka mengaku sebelum melihat pesawat diduga MH370 itu mereka tidak pernah menyaksikan kejadian itu sepanjang hidup mereka.
Namun
laporan mereka ini diabaikan oleh pemerintah mereka sendiri karena saat
itu perhatian dunia tertuju ke area pencarian ribuan kilometer jauhnya
dari Maladewa di sebelah selatan Samudera Hindia atau 2.000 mil dari
barat daya Australia.
Penemuan flaperon bertuliskan nomor
identitas mesin yang cocok dengan pesawat Boeing 777 telah menjadi
petunjuk pertama bahwa pesawat hilang itu memang jatuh di Samudera
Hindia dan bukan di Teluk Thailand atau Teluk Benggala.
Penduduk
Maladewa mengaku melihat sebuah pesawat terbang rendah di atas kepala
mereka mengarah ke barat daya Maladewa, ke arah Mauritius dan La
Reunion.
Arus samudera berputar melawan arah jarum jam, seperti
dibenarkan para pakar, kemungkinan telah membawa serpihan pesawat yang
mungkin sebenarnya jatuh di Maladewa, ke pantai La Reunion di mana
flaperon ditemukan dua pekan lalu.
Penemuan bagian pesawat itu
telah memberi para peneliti petunjuk nyata pertama karena bagian sayap
itu berasal dari MH370 dan didasarkan pada arah arus samudera, mengenai
kemungkinan daerah mana MH370 tepatnya jatuh.
Berdasarkan laporan
penduduk Maladewa, arus dan kondisi sayap pesawat -yang sudah ditutup
teritip atau siput laut yang menunjukkan pesawat sudah berada di dalam
air selama lebih dari satu tahun-, kemungkinan besar serpihan-serpihan
itu mencapai La Reunion dari arah timur laut pulau ini (Maladewa).
Wilayah
itu berada di samudera nan luas, namun garis selatan-barat bisa
dipersempit ketika cadangan bahan bakar MH370 dikalkulasi.
Lalu,
apa yang dilihat penduduk Maladewa pagi-pagi 8 Maret tahun lalu itu
ketika saat bersamaan kontak dengan MH370 dinyatakan hilang?
Sejumlah
penduduk atol terpencil Kuda Huvadhoo mengaku kepada sebuah organisasi
berita lokal bahwa sekitar pukul 6.15 pagi tanggal itu mereka melihat
sebuah pesawat jet yang lebih besar dari biasa mereka melihat sebelumnya
telah terbang sangat rendah tepat di atas mereka.
Kesaksian
mengejutkan datang dari pegawai kehakiman berusia 47 tahun bernam Abdu
Rasheed Ibrahim yang mengaku melihat sebuah pesawat sangat besar terbang
agak miring sebelum terdengar suara keras.
Keterangan mengenai
kemiringan pesawat cocok dengan teori bahwa flap (bagian pesawat di
kedua sayap yang berfungsi mengendalikan kemiringan) jatuh karena inilah
flap sayap yang robek yang ditemukan di La Reunion.
Sejumlah saksi mata yang melihat pesawat besar terbang rendah telah mengadukan laporan mereka ke polisi.
Salah
seorang dari mereka adalah manajer IT berusia 34 tahun bernama Ahmed
Shiyaam yang mengaku bahwa dia "sangat yakin terhadap apa yang telah
saya lihat pada hari terang benderang dan cerah itu. Dan yang saya lihat
itu tidak normal. Pesawat itu sangat besar dan (terbang) rendah."
Kabar
lain mengatakan alasan pemerintah Maladewa mengabaikan kesaksian
penduduknya ini karena mereka tak ingin dipermalukan oleh fakta bahwa
pasukan keamanan mereka tidak mempunyai sistem radar yang cukup efisien
dalam mengidentifikasi "pesawat asing" yang masuk ke wilayah udaranya,
demikian laman Daily Mail.
MH370 sebenarnya terbang di atas Maladewa?
Senin, 10 Agustus 2015 14:14 WIB
......Salah satu kemungkinan yang semakin masuk akal adalah bahwa pesawat itu jatuh setelah melintasi kepulauan yang menjadi tujuan wisata terkenal di dunia --Maladewa atau Maldives-- yang terhampar di sebelah selatan India......