Jambi (ANTARA Jambi) - Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi melatih sebanyak 60 relawan bencana yang berasal dari berbagai desa atau kelurahan di daerah itu.
"Puluhan relawan dari beberapa desa itu mendapat pelatihan tentang kebencanaan, yang diharapkan mereka siap bergerak jika terjadi bencana," kata Bupati Tanjung Jabung Timur Ambo Tang di Muarasabak, Rabu.
Bupati juga meminta kepada relawan desa atau kelurahan tangguh bencana (Destana) agar lebih proaktif dan memiliki inisiatif membantu masyarakat dalam menghadapi bencana.
Dalam membantu masyarakat yang tertimpa bencana, Ambo Tang mengharapkan relawan benar-benar mewujudkannya dengan ikhlas dan tulus serta memiliki tanggungjawab dalam pekerjaannya.
"Bantu masyarakat kita yang tertimpa bencana dengan ikhlas dan lebih proaktif. Bencana, bisa saja datang secara tiba-tiba, dan masyarakat harus siap jika memang terjadi bencana alam itu," kata Ambo.
Sebanyak 60 pria yang mendapat pelatihan kebencanaan itu masing-masing dari Desa Rawasari dan Rantau Makmur Kecamatan Berbak. Dua daerah itu masuk dalam peta rawan banjir yang kerap terjadi setiap musim penghujan.
Tanjab Timur, secara geografis dan topografi berada dipantai timur Sumatera sehingga peristiwa yang priodik timbul adalah banjir, baik karena pasang surut air laut maupun faktor cuaca ekstrim, kebakaran hutan dan pemukiman, angin puting beliung dan lain sebagainya.
Pelatihan relawan desa itu sendiri kerja sama antara Pemkab Tanjab Timur dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Kagitan pengembangan ketangguhan masyarakat untuk membentuk desa atau kelurahan tangguh bencana.
Desa tangguh bencana, menurut dia, merupakan desa atau kelurahan yang memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan menghadapi bencana serta memulihkan diri dengan segera pascaterjadinya bencana yang merugikan.
"’Kerjasama semua pemangku kepentingan sangat dibutuhkan demi terciptanya masyarakat tangguh bencana ini,’’ kata bupati Ambo Tang.
.
Bupati juga menjelaskan, relawan Destana ini tetap tetap mau membantu masyarakat yang tertimpa bencana apalagi selama lima hari ini telah dibekali dengan pelatihan.
"’Yang menjadi relawan pada hari ini merupakan orang-orang pilihan, dan saya yakin mereka akan membantu masayaraakat kita yang tertimpa bencana," tandasnya.