Jambi (ANTARA Jambi) - Sejumlah warga keturunan Tionghoa Jambi melakukan ritual Fang Shen atau melepas burung ke alam liar pada perayaan Tahun Baru Imlek di Klenteng Shiu San Teng di kawasan Kampung Manggis, Kota Jambi, Senin.
Salah seorang warga Tionghoa, Adeb mengatakan, tradisi melepas burung ke alam liar itu merupakan suatu makna kecintaan dan melestarikan keseimbangan alam.
"Burung-burung ini kami lepaskan supaya bisa hidup di alam bebas," kata Adeb ditemui di klenteng Shiu San Teng yang merupakan klenteng tertua di Kota Jambi itu.
Tradisi melepas burung pipit itu dilakukan usai menjalankan sembahyang dan memanjatkan doa kepada dewa untuk diberikan rezeki dan keselamatan. Ribuan burung pun terlihat bebas terbang.
"Ya karena burung kan makhluk hidup yang juga ingin terbang bebas mencari kehidupan dan juga ini bebagai pertanda kami membersihkan diri dari bencana dan kesialan," kata Adeb.
Burung pipit yang dilepaskan itu dibeli oleh warga Tionghoa dalam sangkar yang berbentuk sebuah kotak persegi dan kemudian melepasnya ke udara.
Tradisi seperti ini dimanfaatkan oleh sejumlah pedagang burung pipit yang mencari keberuntungan dengan menjual burung di kleteng. Seperti yang dilakukan oleh Leman (30) yang mengaku berasal dari Palembang.
"Kami membawa sekitar enam ribu ekor lebih burung dan lumayan bisa untuk menambah penghasilan. Satu ekor burung pipit dijual dengan harga Rp4.000-Rp5.000," kata Leman.(Ant)
Warga Tionghoa Jambi lepas ribuan burung rayakan Imlek
Senin, 8 Februari 2016 14:20 WIB