Jambi (ANTARA Jambi)- Perusahaan Listrik Negara (PLN) Area Jambi menyatakan penyebab sering terjadinya pemadaman listik di daerah Jambi dalam beberapa hari terakhir adalah defisit listrik.
Manager PLN Area Jambi, Joni, Selasa, mengatakan jaringan listik di Provinsi Jambi yang masuk pada sistem jaringan Sumatera bagian tengah (Sumbagteng) meliputi Provinsi Sumatera Barat, Riau dan Jambi, memiliki beban listrik mencapai 1.300 megawatt (MW).
Sedangkan daya pembangkitnya di wilayah Sumbagteng hanya mampu 1.212 MW.
"Artinya terjadi defisit listrik kan, tentunya ada pemadaman, dan pemadaman itu tidak hanya di Jambi saja, tapi di provinsi tetangga juga sama," katanya di Jambi.
Jaringan listrik di Sumatera, kata Joni, saling terkoneksi dan selama ini untuk memenuhi kekurangan daya di wilayah provinsi Sumbangteng tersebut mendapat suplai dari Provinsi Sumatera Utara dan Sumatera Selatan.
Namun saat ini kedua provinsi yang menyuplai kekurangan listrik di wilayah provinsi di Sumbagteng juga mengalami defisit karena ada perbaikan dan pemeliharan pada pembangkit listrik wilayah kedua provinsi tersebut.
"Jadi sekarang tidak bisa saling bantu, karena mereka juga defisit yang disebabkan ada pemeliharaan dan perbaikan pembangkit besar, sehingga wilayah Jambi juga mengalami pemadaman," katanya menjelaskan.
Rata-rata setiap harinya defisit listrik di wilayah Sumbagteng kata Joni mencapai 80-130 MW atau tergantung kondisi suplai dari provinsi Sumut dan Sumsel yang memenuhi kekurangan daya.
"Artinya kalau ada pemadaman listrik di Jambi ini berarti suplai dari kedua provinsi itu tidak ada, karena tergantung dari kedua provinsi itu," katanya.
Joni juga menjelaskan, kondisi lamanya pemadaman listrik tersebut tergantung dari Unit Pengaturan Beban (UPB), yakni sekitar dua sampai tiga jam atau pada saat beban puncak antara pukul 18.00 WIB hingga 22.00 WIB.
"Untuk wilayah pemadaman di Jambi rata-rata empat sampai lima penyulang (jurusan lsitrik masuk ke wilayah)," katanya menambahkan. (Ant)
PLN: Pemadaman listrik di Jambi karena defisit
Selasa, 15 Maret 2016 22:05 WIB