Muarasabak (ANTARA Jambi) - Peserta BPJS di Kabupaten Tanjung Jabung Timur saat ini masih didominasi pegawai negeri sipil (PNS).
"Kartu ini merupakan program pusat untuk membantu masyarakat memperoleh layanan kesehatan. Namun kami tetap berupaya menyosialisasi kepada masyarakat umum, agar memiliki kartu BPJS," kata Kepala KLO BPJS Cabang Tanjabtim, Bhataria Yanti SKM belum lama ini.
Hingga saat ini, tercatat 100 ribu lebih peserta BPJS Tanjabtim, yang terdiri sekitar 10 ribu peserta BPJS mandiri dan sekitar 90 ribu peserta BPJS non mandiri.
"Non mandiri adalah pegawai negeri dan karyawan swasta. Sementara mandiri adalah masyarakat yang membuat secara pribadi," kata dia.
Ditegaskannya, bagi masyarakat yang baru membuat kartu BPJS, tidak bisa langsung serta merta digunakan. Sebab dibutuhkan verifikasi dan aplikasi data ke bank, sehingga membutuhkan waktu untuk digunakan.
"Tapi setelah bayar ke bank untuk pembukaan kartu BPJS langsung aktif. Untuk peserta mandiri dalam dua minggu langsung aktif," kata dia menerangkan.
Pihaknya telah bekerjasama dengan hampir seluruh rumah sakit di Provinsi Jambi, sehingga masyarakat dapat memilih rumah sakit yang akan dituju saat berobat.
"Kalau obat-obatan itu langsung dari manajemen rumah sakit. Bagi pasien emergensi bisa langsung datang ke rumah sakit tanpa harus ke faskes. Sementara untuk kontrol ulang baru harus ke faskes pertama sesuai dengan jam prakter dokter keluarga maupun puskesmas,’’ terangnya.
Sementara, Direktur Rumah Sakit Nurdin Hamzah, dr. Rinaldi mengungkapkan, bagi pasien tingkat pertama di Puskesmas, yang penyakitnya tidak bisa ditangani bisa langsung dibawa ke RUSD Nurdin Hamzah.
"Kalau emergensi bisa langsung datang tanpa rujukan. Kami melayani pasien rujukan baik dari dokter keluarga, klinik maupun Puskesmas,’’ kata Rinaldi.