Jambi (ANTARA Jambi) - Senin, 8 Agustus 2016, sepuluh wartawan dari berbagai media terbitan nasional dan lokal di Kota Jambi, mendapat kesempatan mengunjungi areal perkebunan kelapa sawit milik Asian Agri di Desa Bahilang, Tebing Tinggi, Provinsi Sumatera Utara.
Dari kantor kebun Asian Agri yang merupakan Pusat Research & Development (R&D), ditengah-tengah areal pohon kelapa sawit di Desa Bahilang itu, para insan pers mendapat pemahaman tentang tanaman tersebut dari para ahli dari perusahaan kelima terbesar kelapa sawit nasional itu.
Head Plasma dan Kemitraan Asian Agri, Pengarapen Gurusinga, menyatakan komitmen perusahaannya untuk mendorong kesuksesan usaha perkebunan para petani plasma dan swadaya binaan guna meraih produktivitas yang lebih baik dimasa mendatang.
"Asian Agri komitmen dan terus berupaya untuk membantu para petani plasma dan swadaya guna mencapai hasil yang lebih baik untuk kesejahteraan mereka dimasa mendatang," katanya menjelaskan.
Asian Agri yang berdiri sejak 1979 itu saat ini memiliki areal kebun inti seluas 100.000 hektare, dan 60.000 hektare (40 persen) adalah plasma dan seluas 18.600 hektare merupakan swadaya.
Asian Agri kini juga memiliki sebanyak 20 unit PMKS dan lima pabrik biogas, dan enam KCP serta satu unit R&D center dan balai benih dengan kapasitas 25 juta benih per tahun, serta dilengkapi satu unit pusat pelatihan.
Gurusinaga menjelaskan, salah satu kunci keberhasilan Asian Agri membina petani kelapa sawit plasma dan swadaya binaan adalah memastikan masa penanaman dengan menggunakan benih berkualitas dan praktek agronomi terbaik.
"Selain benih berkualitas, kita juga melakukan pendampingan melalui tim R&D secara berkesinambungan dengan dukungan pakar pertanian yang kita miliki, dan juga memberi jaminan harga komoditas tetap terjaga dan tidak merugikan petani," katanya menjelaskan.
Di Provinsi Jambi, Asian Agri memiliki areal kelapa sawit seluar 18.000 hektare inti dan 23.500 hektare plasma/KKPA, empat unit PMKS dan satu unit KCP serta satu unit pabrik biogas dari rencana dua unit.
Gurusinaga menjelaskan, prospek industri kelapa sawit dimasa mendatang masih cukup baik, antara lain ditandai dengan bertambahnya permintaan minyak nabati dan turunannya seiring pertambahan penduduk dunia, dan pendapatan per kapita masyarakat.
Apalagi, kelapa sawit merupakan penghasil minyak nabati yang sangat efesien jika dibandingkan dengan minyak nabati lain. Kepala sawit juga dapat menghasilkan energi alternatif baik dari produk utama seperti biosolar dan sampingan berupa biogas.
Selain itu, Asian Agri juga mendukung para petani binaan untuk replanting terhadap kebun yang tidak produktif.
Sementara itu, perwakilan Managemen Asian Agri pusat, Maria Sidabutar menjelaskan bahwa kegiatan perusahaannya dilakukan secara berkesinambungan yang bersesuaian dengan program pemerintah.
"Asian Agri fokus pada swasembada pangan sesuai dengan program pemerintah yakni dari produk kelapa sawit hingga turunannya," kata dia.
Kemudian, Asian Agri mendukung program pemerintah bidang ketahanan energi yakni menciptakan sumber alternatif energi yang hijau berupa biodiesel dan biogas.
Dalam kunjungan itu, para wartawan/pimpinan media didampingi Ketua PWI Jambi Mursyid Songsang, dan pihak Asian Agri juga didampingi oleh Elly Mahesa Jenar dan Media Relation, Lidya Veronika.
Dalam kunjungan ke R&D center & Balai Benih Bahilang, tim media juga mendapat pencerahan tentang kualitas bibit unggul kelapa sawit yang disampaikan oleh Head Oil Palm Research Station (OPRS) Asian Agri, Ang Boon Beng.
Asian Agri, kata Ang, terus meneliti dan mengembangkan untuk penyediaan bibit unggulan kelapa sawit serta mengamati prilaku hama yang dapat mengancam, sehingga dapat dipastikan para petani plasma dan swadaya binaan mendapat hasil produksi yang terukur dan berkualitas.
"Melalui OPRS Asian Agri, kami terus berinovasi dalam penyediaan bibit-bibit unggul, sehingga masyarakat dan perusahaan dipastikan dapat menoreh produksi memuaskan dan berkualitas," kata dia.
Asian Agri juga menargetkan bisa membangun 20 unit pembangkit listrik tenaga biogas hingga tahun 2020 sebagai bukti komitmen perusahaaan menjaga lingkungan dan sekaligus mendukung program Pemerintah dalam ketersediaan energi.
Satu unit Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTB) Asian Agri itu mampu menghasilkan energi dua megawatt (MW) dengan asumsi dapat melayani sebanyak 2.000 unit rumah sebagai pelanggan listrik.