Jambi (ANTARA Jambi) - Pemerintah Provinsi Jambi tetap mengeksekusi lahan di eks Dinas Peternakan provinsi setempat, meski adanya penolakan sejumlah warga yang mengaku ahli waris lahan tersebut.
"Tidak ada masalah, saya sudah panggil pihak Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) dan Satpol PP untuk menjadwalkan kembali eksekusi lahan itu," kata Sekretaris Daerah Provinsi Jambi Ridham Priskap di Jambi, Senin.
Pemprov sebelumnya telah mengeksekusi lahan yang berada tepat di Kota Jambi itu, namun gagal karena mendapat perlawanan dari sekelompok warga yang mengaku ahli waris.
Sekda pun menjelaskan bahwa aset tersebut milik Pemprov Jambi berdasarkan putusan pengadilan (inkrah). Oleh sebab itu katanya tidak ada lagi ada oknum yang mengaku-mengaku sebagai ahli waris lahan yang rencananya akan dibangun pusat bisnis Jambi (Jambi Bisnis Center) itu.
"Ini negara hukum, dan secara hukum ini sudah inkrah. Kita tidak usah berbicara yang lain lagi. Dalam waktu dekat kita akan kembali eksekusi," tegasnya.
Pihak ahli waris bersama LSM yang mendampingi mereka sebelumnya telah bertemu dengan Gubernur Jambi Zumi Zola. Dalam pertemuan tersebut mereka meminta uang ganti lahan sebesar Rp268 miliar kepada Pemprov Jambi. Namun sayangnya permintaan mereka ditolak.
"Angka sebesar itu sangat fantastis, mana mampu kita mengakomodirnya. Saat ini sesuai hukum sudah jelas lahan itu milik Pemprov Jambi," kata Ridham.
Dia pun berharap untuk eksekusi lahan kedua kalinya nanti tidak ada ditemukan kendala ataupun hambatan.
"Kita ingin situasi damai, ini demi membangun Provinsi Jambi. Jangan ada lagi yang menganggu proses pembangunan, sebab rencana pembangunan JBC ini sudah molor," kata Ridham.
"Dalam minggu ini akan kita laksanakan, kita tidak usah turunkan banyak personil, kita mau kondisi di sana nanti persuasif," katanya lagi.
Ridham juga mengungkapkan saat ini proses pelelangan di KPKLN masih dilakukan. Siapa yang menang mereka yang akan membongkar bangunan eks Disnak tersebut. Selain itu Surat Perintah Kerja (SPK) ke pihak investor pembangunan JBC juga sampai saat ini tidak masalah.