"Pantai Bahowo, Tongkaina ini menjadi desa tangguh bencana berbasis mangrove," kata Direktur Pengurangan Risiko Bencana BNPB RI, Lilik Kuniawan di Manado, Rabu.
Dia mengatakan, menjadikan Tongkaina sebagai desa tangguh bencana, adalah komitmen bersama, untuk menjadikan ASEAN aman Bencana.
Lilik mengakui, memang kondisi cuaca di kawasan ASEAN itu sering ekstrem, semisal serangan badai Hyena di Filipina, sehingga negara-negara di ASEAN harus membahas penanganan masalah tersebut.
Menurut Lilik, menjadikan Tongkaina sebagai desa tangguh bencana sangat tepat karena tempat tersebut di kelilingi oleh hutan mangrove yang lebat.
Sebagai desa tangguh bencana nantinya, kata Lilik, maka tentu Pantai Bahowo, Tongkaina masuk dalam berbagai program pengurangan risiko bencana.
Lurah Tongkaina, Gleen Kowaas mengatakan, Pantai Bahowo Tongkaina memang bagus, dikelilingi hutan mangrove yang besar sehingga bisa melindungi dari terjangan badai.
Dia mengatakan, bukan hanya di kelingi hutan Mangrove, tetapi juga kawasan tersebut memiliki banyak keanekaragaman hayati termasuk burung-burung.
"Semoga dengan menjadi desa tangguh bencana ke depan Tongkaina menjadi makin baik," katanya.