"Selama ini sangat banyak keluhan masyarakat terhadap pelayanan di RSUD Raden Mattaher oleh oknum, terutama di kelas III yang menggunakan BPJS dan bangsal anak, yang mayoritas dari masyarakat miskin," katanya, di Jambi, Kamis.
Zola mengatakan, keluhan yang ia dengar di antaranya ada pasien susah mencari perawat dan pasien yang harus memasang infus sendiri.
"Saya sebagai gubernur berhak turun, apa betul seperti itu. Jangan karena oknum-oknum yang tidak baik ini, semuanya jadi kena. Saya melakukan itu untuk masyarakat. Niatannya itu," ujarnya.
"Saya bukan hanya memarahi oknum perawat saja, tetapi kecewa kenapa tidak bisa memberikan pelayanan dengan baik. Niatan kami tidak ada yang buruk, atau mempermalukan, tetapi justru menyelamatkan kredibilitas perawat dan rumah sakit," katanya lagi.
Kemarahan
Zola sebagaimana digambarkan dalam video di media sosial --sampai
menggebrak-gebrak di belakang ruang pelayanan dan menendang tempat
sampah di pojok layanan RSUD Raden Mattaher-- menuai pro-kontra di
kalangan publik.
Zola mengklaim, sesudah dia inspeksi mendadak itu, pelayanan RSUD Raden Mattaher lebih baik.