Kulonprogo, Antarajambi.com - Presiden Joko Widodo menyebut Bandara Internasional Yogyakarta yang akan dibangun di Kulonprogo, DIY, akan berorientasi global dengan standar internasional.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat memberikan sambutan dalam
acara "Babat Alas Nawung Kridha" yang digelar di Desa Jangkaran,
Kecamatan Temon, Kabupaten Kulonprogo, DI Yogyakarta, Jumat.
Di tempat itulah nanti Bandara Internasional Yogyakarta akan dibangun.
"Dan memang orientasi airport di sini memang orientasi global sudah
menjadi bandara internasional yangg benar-benar internasional, betul
standarnya," kata Presiden Jokowi.
Bandara yang akan dibangun di lahan seluas 587 hektar itu kata
Presiden, akan didukung oleh fasilitas terbaik berstandar internasional.
"Didukung oleh semua fasilitas yang sangat bagus," katanya.
Presiden juga berterima kasih kepada Pemerintah Daerah DIY termasuk
Gubernur DIY Sultan Hamengkubuwono X dan seluruh masyarakat Kulonprogo
yang memberikan dukungan penuh kepada proses pembangunan bandara
tersebut.
Ia mengatakan, Bandara Adi Sutjipto kapasitasnya hanya 1,6 juta penumpanh padahal sekarang sudah dipakai 7,2 juta penumpang.
Bandara Internasional Yogyakarta
yang dibangun di atas lahan seluas 587 hektar ini pada tahap I
(2020-2031) akan memiliki terminal seluas 130 ribu meter persegi
berkapasitas hingga 15 juta penumpang per tahun, dengan runway sepanjang
3.250 meter, dan apron berkapasitas 35 pesawat.
Pada pengembangan tahap II (2031-2041), terminal Bandara Internasional Yogyakarta
akan dikembangkan menjadi 195 ribu meter persegi yang mampu menampung
hingga 20 juta penumpang per tahun, runway 3.600 meter, dan apron yang
bisa diparkiri hingga 45 pesawat.
Untuk pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta di Kulonprogo ini, Angkasa Pura I menyiapkan investasi Rp9,3 triliun.
Presiden sebut bandara Yogyakarta akan berorientasi global
Jumat, 27 Januari 2017 14:19 WIB