Solo, Antarajambi.com - Presiden Joko Widodo menyampaikan rasa duka cita kepada para korban bom Kampung Melayu.
"Saya menyampaikan rasa duka yang mendalam kepada para korban dan
keluarganya, baik yang masih di rumah sakit maupun yang meninggal
terutama aparat kepolisian yang gugur dalam menjalankan tugas," kata
Presiden di kediamannya di Solo, Kamis.
Ia pun sudah memerintahkan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian untuk mencari pelaku pengebomban tersebut.
"Saya sudah perintahkan Kapolri untuk mengusut tuntas jaringan-jaringan pelaku yang melakukan," ungkap Presiden.
Ia mengaku sudah mendapatkan laporan terkini mengenai pengeboman tersebut.
"Kita tahu korban yang ada ini sudah keterlaluan, korban-korban yang
ada, tukang ojek jadi korban, supir angkot jadi korban, penjual lapak
kelontong jadi korban, polisi jadi korban," tambah Presiden.
Ledakan bom terjadi di halte bus Transjakarta di Terminal Kampung
Melayu, Jakarta Timur pada Rabu (24/5). Ledakan itu terjadi dua kali
dengan selisih waktu sekitar lima menit, yaitu pukul 21.00 WIB dan 21.05
WIB.
Pelaku meninggal di tempat. Serangan terjadi saat polisi sedang mengawal pawai obor jelang Ramadan.
Total korban tewas akibat bom di Kampung Melayu sebanyak 5 orang. Dua
orang tewas di antaranya diduga sebagai pelaku, sedangkan 3 orang
lainnya merupakan personel Polri.
Sedangkan 10 orang korban luka adalah 5 personel polisi dan 5 orang warga sipil
Tiga personil polisi yang meninggal adalah Ridho Setiawan, Bripda
Taufan Tsunami dari Unit 1 peleton 4 Polda Metro Jaya, Imam Gilang
Adinata.
Sedangkan korban luka adalah Bripda Feri (unit 1 peleton 4 PMJ)
mengalami luka pada wajah, badan dan paha, Bripda Yogi (unit 1 peleton 4
PMj) mengalami luka di sekujur tubuh, Agung (17 tahun) berprofesi
sebagai sopir swasta mengalami luka pada kaki, tangan dan badan. Korban
lainnya seorang mahasiswi bernama Jihan (19 tahun) mengalami luka
melepuh pada tangan kiri.
Presiden: sampaikan duka cita kepada korban bom Kampung Melayu
Kamis, 25 Mei 2017 10:06 WIB