Jambi, Antarajambi.com - Bupati Merangin Al Haris mengatakan tiga kecamatan di wilayahnya rawan perambahan hutan dan sudah mengkhawatirkan khususnya di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).
"Persoalan yang mendesak saat ini adalah masalah perambahan hutan yang terjadi di tiga Kecamatan yakni Jangkat, Jangkat Timur dan Lembah Masurai," kata Al Haris di Jangkat, Merangin, Jambi, Minggu.
Haris mengatakan, Merangin mempunyai wilayah yang luas dan masih banyak hutan termasuk Taman Nasional Kerinci Seblat, tetapi banyak perambah hutan dari wilayah provinsi tetangga seperti Sumsel, Lampung dan Bengkulu.
"Sudah beberapa kali dilakukan penertiban, tapi terus terjadi bentrok antarwarga pendatang dengan warga setempat. Untuk itu kami perlu bantuan dari Pemerintah Provinsi Jambi untuk mencarikan solusi," kata Haris.
Meski demikian, Haris mengatakan upaya pengamanan kawasan TNKS terus dilakukan dengan mengintensifkan patroli dan menyosiakisasikan kepada warga yang bermukim di sekitar kawasan untuk menjaga kelestarian hutan serta ekosistem yang ada di Taman Nasional tersebut.
Haris mengharapkan ada mediasi Pemprov Jambi bersama tiga provinsi tetangga terkait pengamanan kawasan TNKS. Sebab bagi masyarakat Merangin, hutan menjadi sumber penghidupan mereka.
"Dengan duduk bersama diharapkan adanya solusi bagi masyarakat Jangkat sehingga mereka merasa nyaman dengan hutan mereka," kata Al-Haris.
Haris mengungkapkan, persoalan perambahan hutan di tiga kecamatan di Merangin, sudah disampaikan ke pemerintah pusat baik Menteri Kehutanan maupun Menkopolhukam. Namun hingga saat ini persoalan tersebut belum teratasi.
"Jika ini dibiarkan, tentu ke depan pendatang dan masyarakat Jangkat akan terlibat konflik. Masyarakat Jangkat tentu tidak mau hutan yang menjadi sumber kehidupan mereka rusak," katanya menambahkan.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jambi Fachrori Umar dalam kunjungannya ke Merangin berjanji akan menyampaikan persoalan tersebut ke gubernur dan Forkompimda Jambi.