Jambi, Antarajambi.com - Gubernur Jambi Zumi Zola menyatakan pedagang tradisional di Pasar Angsoduo lama pada akhir Oktober 2017 akan dipindahkan ke Pasar Tradisional Angsoduo Modern karena bangunan pasar baru itu sudah bisa ditempati.
"Tidak ada masalah lagi, akhir Oktober semua harus pindah. Yang jelas semua fasilitas harus terpenuhi. Tadi saya lihat air layak pakai, jadi tidak ada masalah lagi," katanya usai meninjau progres pembangunan pasar modern tersebut, Selasa.
Dalam peninjauan itu gubernur meminta keseriusan dari pihak ketiga yaitu PT Eraguna Bumi Nusa (EBN) untuk menyelesaikan pembangunan Pasar Modern Angsoduo itu. Dan akhir Oktober semua pedagang harus dapat terfasilitasi untuk pindah dari pasar lama ke pasar baru.
Zola mengatakan, progres pembangunan Pasar Modern Angsoduo sudah berjalan sekitar 80 persen. Pasar baru itu mampu menampung banyak pedagang atau melebihi jumlah pedahang di pasar lama.
"Jangan khawatir pedagang di pasar lama tidak mendapatkan tempat. Saya minta semua pedagang harus dapat terfasilitasi, jangan ada pedagang yang tidak dapat berjualan di sini," tegasnya.
Dalam pemindahan para pedagang dari Pasar Angsoduo lama ke Pasar Angsoduo modern, Zola menyatakan bahwa Pemprov Jambi berkerja sama dengan Pemkot Jambi melalui Dinas Pasar Kota Jambi.
Menurut Zola, Pasar Tradisonal Modern Angsoduo merupakan pasar yang terbesar di Indonesia dengan luas lahan tujuh hektare, dan digadang-gadang menjadi ikon Provinsi Jambi nantinya.
"Di sini kita berdiri untuk kepentingan masyarakat, untuk kepentingan pedagang. Para pedagang maunya pasar yang nyaman dan bersih dan konsepnya sudah ada, tinggal siap akhir Oktober pindah," katanya menambahkan.
Sementara itu, Humas PT Eraguna Bumi Nusa (EBN), Asari Syafe`i, mengatakan di blok yang akan dioperasikan sudah hampir rampung dan kondisi eksisting saat ini untuk blok B dan C sudah selesai 80 persen.
"Oktober ini sudah bisa selesai 100 persen dan pedagang bisa pindah," katanya.
Sedangkan untuk blok A dan C masih dalam tahap pengerjaan. Untuk blok A progresnya sudah selesai 60 persen dan blok C selesai 40 persen.
"Bobot paling tinggi itu di rangka baja, namun Januari sudah rampung dan bisa grand opening," katanya lagi.
Sementara untuk akses masuk pasar sendiri akan dibuat menggunakan rigit beton yang bisa menampung beban seberat 40 ton. "Jadi kalau ada mobilitas barang masuk, bisa melalui rigit beton," katanya menambahkan.