Jambi, Antara Jambi - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jambi Varial Adhi Putra mengatakan pihaknya mulai menyosialisasikan rencana pembangunan jalur (trase) rel kereta api (RKA) Trans Sumatera di wilayah itu untuk mempermudah proses pembebasan lahan.
"Tim sosialisasi mulai digerakkan untuk menyosialisasikan rencana pembanguan trase. Ini dilakukan untuk mempermudah porses pembebasan lahan yang akan digunakan saat pembangunan jalur kereta api tersebut," katanya di Jambi, Senin.
Varial mengatakan pembebasan lahan untuk pembangunan RKA akan dimulai tahun 2018 dan direncanakan akan ada dua stasiun pemberhentian kereta api di provinsi itu.
"Stasiun induk direncanakan dibangun di Kabupaten Muarojambi, tepatnya di daerah Sebapo Pondok Meja. Namun untuk stasiun kecil belum ditetapkan karena masih menunggu kajian tepat gunanya," katanya.
Sedangkan pembangunan rel kereta api itu sesuai dengan rencana pemerintah pusat yang akan dilakukan pada tahun 2019.
Ia mengatakan beberapa waktu lalu rapat pembahasan trase atau koordinat rel telah dilakukan Pemprov Jambi dengan kementerian.
Trase yang dilakukan pembahasan adalah Palembang-Betung, kemudian Betung-Jambi selanjutnya Jambi-Rengat dan Rengat Riau.
Dalam rapat itu dijelaskannya bahwa trase rel Trans Sumatera di Jambi menyambung dari Sumatera Selatan menuju ke Pondok Meja Muarojambi kemudian mengarah ke Kabupaten Tanjungjabung Timur.
Menurutnya, dengan stasiun induk berada di Pondok Meja ini sudah sangat dekat dengan Kota Jambi kemudian pembangunan rel kereta api dimaksudkan untuk mengembangkan daerah di sekitar kota.
"Tidak mesti melewati Kota Jambi, kita kan juga harus mengembangkan daerah lain, ada beberapa aspek yang menjadi pertimbangannya," kata Varial.
Sementara trase rel utama Trans Sumatera itu adalah Jambi-Riau, sedangkan trase Tanjungjabung Timur adalah trase tambahan sebagai akses menuju pelabuhan.