Jambi, Antara Jambi - Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) menyosialisasikan empat pilar kebangsaan di Jambi yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sebagai upaya memperkuat pondasi kebangsaan dan kenegaraan, terutama bagi generasi muda.
Wakil Ketua MPR RI, Dr Hidayat Nur Wahid di Jambi, Selasa mengatakan Bangsa Indonesia terdiri berbagai suku, ras dan agama dan peran umat Islam dalam memperjuangkan kemerdekaan sangat perlu diapresiasi dan dilanjutkan.
"Banyak tokoh dan pejuang Islam di masa lalu seperti Muhammad Nasir, Muhammad Roem, Safrudin Prawiranegara, Agus Salim dan Wahid Hasim. Mereka ini tokoh-tokoh yang berperan penting dalam menyusun dasar negara, konstitusi dan mempertahankan NKRI," kata Hidayat.
Selain itu, Hidayat Juga mengajak umat Islam untuk terus berperan dalam mengisi kemerdekaan dengan pembangunan bidang politik, birokrat dan bidang lainnya.
Dalam sosialisasi empat pilar MPR RI di aula kantor Bappeda Jambi itu juga dihadiri Wakil Gubernur Jambi Dr Fachrori Umar, Forkopimda Provinsi Jambi, Direktur Forum Peduli Remaja Jambi dan para peserta dari perwakilan SMA/SMK Jambi serta mahasiswa Jambi.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jambi, Dr Fachrori Umar mengatakan sosialisasi empat pilar MPR RI itu adalah untuk memperkuat pondasi kebangsaan dan kenegaraan.
Menurutnya, sosialisasi yang dilaksanakan merupakan suatu langkah yang positif dan strategis untuk memperluas wawasan dan menggali berbagai potensi yang terbaik dalam mencari dan mengembangkan potensi para remaja terutama di Jambi.
"Saya mengharapkan dengan mengikuti acara sosialisasi ini, para peserta dapat meningkatkan wawasan serta menciptakan rasa kekeluargaan, kekompakan, kerja sama dan dapat bersosialisasi antarsesama masyarakat," kata wagub.
Dia menjelaskan, rasa kecintaan generasi muda kepada Bangsa Indonesia sudah mulai menurun dan memudar serta rasa nasionalisme dikhawatirkan bisa lenyap seiring dengan makin kompleksnya dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Pesatnya perkembangan globalisasi dan teknologi tentu mempengaruhi kultur budaya bangsa yaitu UUD 1945, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI yang selama ini menjadi acuan kehidupan berbangsa, tidak heran kalau berbagai permasalahan yang terjadi akibat lemahnya nilai-nilai nasionalisme tersebut," katanya menjelaskan.
Menurut wagub, perhatian generasi muda pada nilai-nilai luhur bangsa itu adalah modal dasar munculnya generasi muda yang berkualitas, berkarakter, dengan rasa nasionalisme tinggi dan gemar bekerja keras.
"Generasi muda yang berkarakter kebangsaan yang kuat dan pekerja keras akan mampu menjadi penyelamat negara ini termasuk menjadi pimpinan nasional. Generasi muda, mahasiswa jangan takut untuk menggapai itu semua, asal bekerja keras maka InsyaAllah akan tercapai," katanya.
Wagub menambahkan, para generasi muda sangat penting untuk mengikuti sosialisasi yang diselenggarakan, karena masih banyak generasi muda yang belum mengetahui sehingga salah dalam berpendapat dan bertindak.